Jumat, 01 November 2013

Manajemen Kontrol Keamanan


Memanajemen Keamanan Komputer Pada Sistem
PENTINGKAH??

Sebelum saya membahas pentingnya manajemen computer pada sistem, saya akan sedikit menjelaskan apa itu sistem dan kenapa kita harus mengamankannya dan juga bagaimana cara mengamankannya.

sistem adalah suatu  elemen yang bekerja sama dalam sebuah bidang untuk mencapai tujuan yang harus dicapai. Dan dalam manajemen control ini, yang harus diamankan adalah “informasi” dari sebuah sistem tersebut. Hal ini berkaitan erat dengan CBIS (control base information system).

Informasi adalah salah suatu aset penting dan sangat berharga bagi kelangsungan hidup dan disajikan dalam berbagai format berupa : catatan, lisan, elektronik, pos, dan audio visual. Oleh karena itu, manajemen informasi penting bagi meningkatkan kesuksusesan yang kompetitif dalam semua sektor.

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan

Betapa pentingnya  informasi dalam kehidupan manusia, sehingga informasi yang datang tidak boleh terlambat , tidak boleh bias(berat sebelah) harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan relevan dengan penggunanya,sehingga informasi tersebut menjadi informasi yang berkualitas dan berguna bagi pemakainya. Untuk mendapatkan informasi yang berkualitas perlu dibangun sebuah sistem  informasi sebagai media pembangkitnya. Sistem informasi merupakan cara menghasilkan informasi yang berguna . informasi yang berguna akan mendukung sebuah keputusan bagi pemakainya.

Perlunya Manajemen Kontrol Keamanan Pada Sistem  mengacu  pada perlindungan terhadap semua sumber daya informasi perusahaan dari ancaman oleh pihak-pihak yang tidak berwenang.
Keamanan seperti ini mempunyai 3 maksud utama , yaitu :
1.      Integritas, semua subsistem CBIS harus menyediakan gambaran akurat dari sistem fisik yang diwakilinya.
2.      Ketersediaan, tujuan CBIS adalah menyediakan data dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya.
3.      Kerahasiaan, perusahaan berusaha melindungi data dan informasi dari orang-orang yang tidak berhak.

Pengendalian dalam sistem  itu sendiri pada dasarnya berarti menjaga agar sistem beroperasi dalam batas prestasi tertentu. Sebuah sistem yang berada dalam kendali akan beroperasi dalam batas toleransi yang telah ditentukan.Keluaran dari sebuah sistem kadang-kadang tidak sesuai dengan keluaran yang semestinya (standar), hal ini membutuhkan pengendalian melalui sistem umpan balik untuk mencari gangguan-gangguan yang menghambat, sehingga terjadi hal seperti itu.

Properti sistem informasi yang memberikan keamanan isi data dan informasi
1.      Integritas Fungsionaln Kemampuan untuk melanjutkan operasi jika salah satu / lebih komponen tidak berfungsi
2.      Audibilitas (Kemampuan dapat terdengar) Mudah untuk diperiksa, diverifikasi atau didemonstrasikan penampilannya berarti harus lulus dalam pengujian Accountability & Visibility
3.      Daya kontrol Penghambatan pengaruh terhadap sistem yaitu dengan membagi system menjadi subsistem yang menangani transaksi secara terpisah.
Agar sistem umpan balik itu dapat berjalan baik maka sistem harus memiliki standar keterukuran keluaran, sensor yang dapat menangkap kondisi setiap keluaran, alat yang dapat membandingkan keluaran yang terjadi dengan keluaran standar, serta alat yang bergerak mengoreksi masukan. Oleh karena sistem keorganisasian mempunyai sifat terbuka, berbagai kemungkinan gangguan bisa terjadi dan tidak terduga. Mengingat hal itu manajer harus mampu dan siap menghadapi segala kemungkinan gangguan dalam hal inilah berlaku “hukum variasi kebutuhan pengendalian”. Tentu saja tidak seluruh tanggapan korektif dari sistem umpan balik harus diterima, hal ini akan tergantung kepada kepentingan organisasi, karena itu berlaku fungsi penyaringan. Artinya hal-hal yang tidak prinsipil dan tidak terlalu mengganggu jalannya organisasi tanggapan korektif bisa diabaikan.
Adapun beberapa unsur pengendalian adalah sebagai berikut :
1.      suatu standar yang memmemperincikan prestasi yang diharap.hal ini besa berupa anggaran prosedur pengoperasian,atau suatu algoritma keputusan.
2.      suatu ukuran prestasi aktual.
3.      suatu perbandingan antara prestasi yang diharapkan dan nyata.
4.      suatu laporan penyimpangan pada sebuah unit pengendalian, misalnya seorang manajer
5.      suatu  rangkaian tindakan yang diambil unit pengendalian untuk mengubah prestasi mendatang kalau saat ini ada keadaan yang kurang menguntungkan disertai serangkaian aturan keputusan untuk pemilihan jawaban yang tepat.
TUGAS KONTROL CBIS

Mencakup semua fase siklus hidup, selama siklus hidup dibagi menjadi kontrol-kontrol yang berhubungan dengan pengembangan sistem, desain dan operasi.
Metode Untuk Mendapatkan dan Memelihara Kontrol CBIS
1.      Manajemen dapat melakukan kontrol langsung
2.      Manajemen mengontrol CBIS secara tidak langsung dengan terus menerus melalui
CIO.
3.      Manajemen mengontrol CBIS secara tidak langsung berkenaan dengan proyeknya
melalui pihak ketiga
Untuk entitas yang paling kecil, informasi dan teknologi terkait manajemen kepatuhan sangat penting untuk kelangsungan hidup serta keberhasilan. Seperti dengan program organisasi lainnya, kepatuhan keamanan tidak terjadi melalui transmisi niat manajerial dari sebuah planet terpencil di galaksi yang jauh-jauh. Biasanya, pengawasan komite entitas dan manajemen bawahan secara berkala mengevaluasi efektivitas perlindungan aset informasi (IAP) respon program untuk rekomendasi, kontrol dan pemantauan kegiatan serta kemampuan untuk mencegah atau mendeteksi tindakan tidak teratur dan ilegal. Akibatnya, manajer keamanan informasi harus terus-menerus berusaha untuk meningkatkan kontrol IAP.
Manajemen perlu memahami status TI entitas sistem untuk memutuskan apa mekanisme pengamanan harus dikerahkan untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Ketika pemantauan IAP akan dibangun ke dalam aktivitas operasi entitas, dan kinerja proses ditinjau secara real-time; degradasi kontrol dengan mudah dapat dipastikan untuk perbaikan cepat. Karakteristik, kegiatan pemantauan produktif dinamis beradaptasi dengan faktor-faktor lingkungan dengan setiap penilaian kontrol yang dilakukan sesuai dengan rencana yang berwenang mencerminkan jenis evaluasi, tingkat jaminan, dan klasifikasi informasi.
Memantau dan mengevaluasi kondisi saat ini kontrol diimplementasikan dapat mengambil berbagai bentuk, termasuk penilaian kontrol diri dan IT audit. Selanjutnya, auditor TI tidak mungkin individu yang menjalankan keamanan informasi suatu entitas pengendalian internal review (ICR). Namun, auditor TI selanjutnya dapat menilai sebuah ICR untuk efektivitas dan / atau efisiensi. Dalam arena regulasi, sebuah temuan negatif, ditambah dengan tindakan korektif yang cepat dapat mengurangi hukuman penegakan perdata dan pidana, sehingga berpotensi mengurangi atau menghindari risiko hukum.
Manajer keamanan informasi harus mempersiapkan untuk audit memanfaatkan penilaian kontrol diri untuk memverifikasi kepatuhan terhadap hukum, peraturan, kebijakan dan prosedur. Itu selalu ide suara untuk strategis merencanakan penilaian kontrol diri tahunan. Menguntungkan, pengujian keamanan informasi praktik membantu dalam mengevaluasi proses yang dirancang dan memvalidasi kontrol dikerahkan berfungsi sebagaimana dimaksud. Mengikuti pendekatan siklik untuk mengendalikan penilaian diri tidak dapat menjamin laporan audit bersih. Ini akan, bagaimanapun, membantu dalam memastikan departemen keamanan adalah penjelasan tentang harapan pemerintahan.
Ada beberapa peristiwa tradisional yang terjadi setahun sekali, beberapa dianggap ceria, sementara yang lain dianggap mengerikan. Mengenai audit TI, mencerahkan manajer keamanan pendekatan proses jaminan sebagai penilaian periodik cara bisnis dilakukan sepanjang tahun yang memungkinkan memperoleh pandangan asing dari keadaan saat ini kontrol IAP dari profesional yang berpengetahuan luas. Manajer IAP yang biasanya mengalami kesulitan selama audit adalah mereka yang mengadopsi postur permusuhan. IT auditor tidak badai polisi dikirim untuk membongkar efisiensi departemen, dan keamanan manajer yang membangun firewall komunikasi dan ‘honeypots’ didasarkan pada premis ancaman organisasi telah salah menafsirkan TI yang diterima secara umum tujuan audit.
Diperdebatkan, keamanan data adalah domain yang paling signifikan mendukung keandalan informasi. Entitas komite pengawas harus memantau aktivitas kontrol untuk on-akan relevansi dan efektivitas serta tanggapan terhadap rekomendasi keamanan informasi. Jika sistem terinstal adalah kurang dilindungi, data tidak dapat diproses dengan benar. TI entitas karyawan perlu untuk membawa pemahaman dasar kebutuhan operasional dan keamanan untuk tugas masing-masing profesional untuk menjamin kerahasiaan berkelanjutan, integritas, dan ketersediaan yang dicapai melalui pertimbangan yang tepat dari hasil penilaian kontrol.
Tugas Pengendalian Dalam Sistem Informasi Yang Terdiri Dari :
KONTROL PROSES PENGEMBANGAN
Selama fase disain dan analisis dari siklus hidup system, Analis System, DBA dan Manajer Jaringan membangun fasilitas kontrol tertentu dalam disain system. Selama fase implementasi, programmer menggabungkan kontrol tersebut ke dalam system. Disain system dikontrol dengan cara menggabungkan kontrol software menjadi lima bagian pokok. Untuk memastikan bahwa CBIS yg diimplementasikan dpt memenuhi kebutuhan pemakai atau berjalan sesuai rencana
1.      Fase Perencanaan Mendefinisikan tujuan dan kendala
2.      2. Fase Analisis & Disain Mengidentifikasi kebutuhan informasi Menentukan kriteria penampilan Menyusun disain dan standar operasi CBIS
3.      Fase Implementasi Mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima Memastikan apakah memenuhi criteria penampilan Menetapkan prosedur utk memelihara CBIS
4.      Fase Operasi & Kontrol Mengontrol CBIS selagi berevolusi selama fase SLC
Memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan
KONTROL DESAIN SISTEM
Tujuan untuk memastikan bahwa disainnya bisa meminimalkan kesalahan,
mendeteksi kesalahan dan mengoreksinya. Kontrol tidak boleh diterapkan jika biayanya lebih besar dari manfaatnya. Nilai atau manfaat adalah tingkat pengurangan resiko.
1.       Permulaan Transaksi (Transaction Origination) Perekaman satu elemen data/lebih pada dokumen sumber
2.      Permulaan Dokumentasi SumberPerancangan dokumentasi Pemerolehan dokumentasi Kepastian keamanan dokumen
3.      Kewenangan Bagaimana entry data akan dibuat menjadi dokumen dan oleh siapa
4.      Pembuatan Input Komputer Mengidentifikasi record input yang salah dan memastikan semua data input diproses
5.      Penanganan Kesalahan Mengoreksi kesalahan yang telah dideteksi dan menggabungkan record yg telah dikoreksi ke record entry
6.      Penyimpanan Dokumen Sumber Menentukan bagaimana dokumen akan disimpan dan dalam kondisi bagaimana dapat dikeluarkan.
KONTROL PENGOPRASIAN SISTEM
Kontrol pengoperasian sistem dimaksudkan untuk mencapai efisiensi dan
keamanan. Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan
menjadi 5 area
1.      Struktur organisasional Staf pelayanan informasi diorganisir menurut bidang spesialisasi. Analisis, Programmer, dan Personel operasi biasanya dipisahkan dan hanya mengembangkan ketrampilan yang diperlukan untuk area pekerjaannya sendiri.
2.      Kontrol perpustakaan Perpustakaan komputer adalah sama dengan perpustakaan buku, dimana didalamnya ada pustakawan, pengumpulan media, area tempat penyimpanan media dan prosedur untuk menggunakan media tersebut. Yang boleh mengakses perpustakaan media hanyalah pustakawannya.
3.      Pemeliharaan Peralatan Orang yang tugasnya memperbaiki computer yang disebut Customer Engineer (CE) / Field Engineer (FE) / Teknisi Lapangan menjalankan pemeliharaan yang terjadwal / yang tak terjadwal.
4.      Kontrol lingkungan dan keamanan fasilitas Untuk menjaga investasi dibutuhkan kondisi lingkungan yang khusus seperti ruang computer harus bersih keamanan fasilitas yang harus dilakukan dengan penguncian ruang peralatan dan komputer.
5.      Perencanaan disaster
a)      Rencana Keadaan darurat  Prioritas utamanya adalah keselamatan tenaga kerja perusahaan
b)      Rencana Backup Menjelaskan bagaimana perusahaan dapat melanjutkan operasinya dari ketika terjadi bencana sampai ia kembali beroperasi secara normal.
c)      Rencana Record Penting Rencana ini mengidentifikasi file data penting & menentukan tempat penyimpanan kopi duplikat.
d)     Rencana Recovery Rencana ini mengidentifikasi sumber-sumber peralatan pengganti, fasilitas komunikasi da pasokan-pasokan.
Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar