Minggu, 19 Januari 2014

PERAN KOLABORASI ANTARMUKA OTOMOTIF MULTIMEDIA PADA MOBIL



Nama & NPM        :  1.Fitri Yani (12110842)
                                   2. Nonik (15110023)
                                   3. Siti Nurfana Sabatian (16110606)
Fakultas        :  Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Jurusan        :  Sistem Informasi
Kelas                       :  4KA11




Depok
2013
ABSTRAKSI

Nonik (15110023), Siti Nurfana (16110606), Fitri Yani (12110842)
PERAN KOLABORASI ANTARMUKA OTOMOTIF MULTIMEDIA PADA MOBIL Tugas Pengantar Telematika. Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma, 2013
Kata Kunci: Kolaborasi Antar Muka Otomotif Multimedia, Mobil


Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk lebih memahami peran kolaborasi antarmuka otomotif multimedia pada mobil, serta Meningkatkan pilihan dan mengurangi keusangan sistem elektronik kendaraan. Automotive Multimedia Interface Collaboration (AMI-C) menyatakan bahwa akan menggandeng teknologi Open Service Gateway Initiative (OSGi) sebagai framework untuk platform sofware yang dibangun untuk informasi mobile dan sistem entertainment. Dalam kombinasi’a, AMI-C dan framework OSGi akan menyediakan satu platform software yang umum dan pasar yang terbuka untuk penyedia aplikasi atomotif berbasis wireless. Untuk pengguna, platform umum tersebut akan menyediakan pilihan software aplikasi yang luas.  MMI mengoperasikan sejumlah besar dalam komponen hiburan mobil, elektronik mobil, dan fungsi lainnya. Daftar di bawah ini menunjukkan ruang lingkup dari sistem dikendalikan oleh MMI. Namun, tergantung pada model mobil yang sebenarnya, bersama dengan versi yang telah ditentukan (MMI dasar, MMI Tinggi, dll), hanya beberapa, dan tidak semua fungsi akan diterapkan atau tersedia.

(2014)

   





DAFTAR ISI


Halaman

Halaman Judul …………..…………………………………………………………………..   i
Abstraksi ……………………..……………………………………………..…………….…   ii
Daftar Isi………………………………..………………………………………………..…..   iii
BAB I PENDAHULUAN…….……………………………………………………………...  4
    1.1 Latar Belakang………………………….………………………………………………  4
    1.2 Tujuan penulisan………………………………………………………………………..  4
    1.3 Metode penulisan ………………………………………………………………….......   5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………….………………………………….  6
    2.1 Definisi Antar Muka dan Kolaborasi Antar Muka Otomotif Multimedia………………  6
    2.2 Sejarah  Kolaborasi Antarmuka Otomotif Multimedia …………………………………  6
    2.3 Struktural Kolaborasi Antarmuka Otomotif Multimedi ………………………………..   7 
BAB III PEMBAHASAN……………………………………....……………………………    8    
    3.1 Sejarah Mobil……………………………………………………….……………….......  8 
    3.2 Tujuan Kolaborasi Antar Muka Otomotif Multimedia Pada Mobil…………………….   8
    3.3 Komponen Arsitektur AMIC Pada Mobil ……………………………………………..    9
    3.4 Konsep Kolaborasi Antar Muka Otomotif Multimedia Pada Mobil………..………..…  10
     3.5 Fungsi Kontrol MMI Pada Mobil………………………………………………............  11
BAB IV PENUTUP ……………………….………………………………………………….  12   4.1 kesimpulan………….……………………………...………………………………....…..   12   BAB V DAFTAR PUSTAKA…………………………...…...………………………………   13





BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Perkembangan dunia otomotif di beberapa ystem khususnya Indonesia saat ini melaju dengan sangat cepat. Tingginya permintaan atas kendaraan roda empat ini merangsang minat para investor baik yste maupun investor luar negeri berlomba lomba untuk menjalankan bisnis ini dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan sebesar besarnya.
Kendaraan akan mengalamin peningkatan perlengkapan dengan ditambahkannya ystem digital yang mendukung beberapa aplikasi seperti untuk mengakses informasi, komunikasi, kemanan dan internet. Ketertarikan terhadap aplikasi multimedia pada kendaraan meningkat, misalnya pada periode 2003-2005. Seperti: pengenalan aplikasi real-time, kamera kecepatan tinggi, seiring dengan semakin meningkatnya komersialisasi lalu lintas multimedia dan pelayanan pariwisata dan travel. Oleh sebab itu, kebutuhan akan multimedia bus yang diletakkan
 pada kendaraan akan meningkat.
Automotive Multimedia Interface Collaboration (AMI-C) menyatakan bahwa akan menggandeng teknologi Open Service Gateway Initiative (OSGi) sebagai framework untuk platform ysteme yang dibangun untuk informasi mobile dan ystem entertainment. Dalam kombinasi’a, AMI-C dan framework OSGi akan menyediakan satu platform software yang umum dan pasar yang terbuka untuk penyedia aplikasi atomotif berbasis wireless. Untuk pengguna, platform umum tersebut akan menyediakan pilihan software aplikasi yang luas.


Tujuan penulisan
Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk lebih memahami peran kolaborasi antarmuka otomotif multimedia pada mobil, serta Meningkatkan pilihan dan mengurangi keusangan  ystem elektronik kendaraan.



1.3  Metode penulisan
     Metode yang digunakan dalam pembuatan jurnal ini adalah dengan literature. Yaitu mencari informasi yang berhubungan dengan kolaborasi antarmuka otomotif multimedia dalam perkembangan mobil dari beberapa sumber, baik itu melalui browsing maupun sumber-sumber literature tertulis (buku).



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Definisi Antar Muka dan Kolaborasi Antar Muka Otomotif Multimedia
Antar muka (interface) adalah salah satu layanan yang disediakan sistem operasi sebagai sarana interaksi antara pengguna dengan sistem operasi. Antarmuka adalah komponen sistem operasi yang bersentuhan langsung dengan pengguna. Terdapat dua jenis antarmuka, yaitu Command Line Interface(CLI) dan Graphical User Interface(GUI).
Kolaborasi antar muka otomotif multimedia adalah dalah sebuah organisasi yang dibentuk untuk menciptakan standarisasi dunia yang digunakan dalam mengatur bagaimana sebuah perangkat elektronik dapat bekerja. Contoh Komputer dan alat komunikasi kendaraan atau computer dan radio dalam mobil. Setiap perangkat elektronik yang dipasang belum tentu cocok dengan setiap kendaraan. Perangkat elektronik atau multimedia bisa saja mengganggu sistem keselamatan dan system-sistem lain di dalam kendaraan. Itulah kenapa perlu dibentuk standarisasi kolaborasi antarmuka multimedia.


2.2 Sejarah
The Automotive Multimedia Interface Kolaborasi (AMIC) didirikan pada Oktober 1998 dengan tujuan untuk mengembangkan serangkaian spesifikasi umum untuk multimedia interface ke sistem elektronik kendaraan bermotor untuk mengakomodasi berbagai berbasis komputer perangkat elektronik di dalam kendaraan. Inisiatif ini-yang pendiri Daimler-Chrysler, Ford, General Motors, Renault dan Toyota – sekarang kelompok semua auto utama pembuat, dan dengan demikian menyediakan kesempatan strategis baru untuk mencapai suatu set umum industri mobil.
Untuk berbagai alasan, kendaraan telah tertinggal di belakang rumah dan perangkat komputasi mobile ketika datang ke alat produktivitas dan multimedia.



Keamanan, kehandalan, biaya, dan desain waktu memiliki semua faktor dalam produsen mobil ‘menunda penerimaan teknologi baru. Makalah membahas otomotif standar untuk antarmuka multimedia. Organisasi seperti Otomotif Kolaborasi Multimedia Interface (AMI-C) memiliki kesempatan untuk menjadi kekuatan pendorong di belakang upaya standardisasi.
Depan yang berbeda, The Otomotif Multimedia Interface Kolaborasi(AMI-C) mengumumkan di seluruh dunia cipta penugasan dari 1394 spesifikasi teknis otomotif ke Trade Association 1394 AMI-C berikut dokumen sekarang milik 1394TA:
•AMI-C 3023 Power Management Specification
•AMI-C 3013 Power Management Architecture
•AMI-C 2002 1.0.2 Common Message Set Power Management
•AMI-C 3034 Power Management Test Documents
•AMI-C 4001 Revision Physical Speci .cation.


2.3 Struktural Kolaborasi Antarmuka Otomotif Multimedia
     Automotive Multimedia Interface Kolaborasi (AMIC) mengatakan akan menjadi tuan rumah tiga update internasional briefing untuk menjadi pemasok otomotif, komputer dan teknologi tinggi industri elektronik. Briefing akan diadakan 23 Februari di Frankfurt, Jerman; Februari 29 di Tokyo; dan Maret 9 di Detroit.
“AMIC telah membuat suatu kemajuan yang signifikan dalam satu tahun terakhir ini dalam menyelesaikan struktur organisasi dan mencapai kesepakatan mengenai persyaratan yang diperlukan untuk hardware dan software baik di masa depan mobil dan truk,” Jurubicara AMIC Dave Acton berkata, “Dan sekarang sudah saatnya bagi kita untuk bertemu dengan pemasok dan mereka yang tertarik untuk menjadi pemasok untuk memastikan kami pindah ke tahap berikutnya pembangunan kita bersama-sama. “
           Acton menekankan bahwa AMIC terbuka untuk semua pemasok yang tertarik bisnis elektronik. AMIC dibentuk pada bulan September l998 dan saat ini dipimpin oleh 12 produsen otomotif dan anak perusahaan yang meliputi:
BMW, DaimlerChrysler, Ford, Fiat, General Motors, Honda, Mitsubishi, Nissan, PSA / Peugeot-Citroen, Renault, Toyota, dan VW. Seorang juru bicara mengatakan kelompok AMIC berencana untuk mendirikan sebuah kantor di San Francisco di masa depan
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Mobil
Mobil (kependekan dari otomobil yang berasal dari bahasa Yunani 'autos' (sendiri) dan Latin 'movére' (bergerak)) adalah kendaraan beroda empat atau lebih yang membawa mesin sendiri. Jenis mobil termasuk bus, van, truk. Pengoperasian mobil disebut menyetir. Kendaraan pertama yang bekerja dengan uap mungkin pertama kali didesain oleh Ferdinand Verbiest, sekitar tahun 1672. Ia mendesain mainan kendaraaan berukuran 65 cm untuk kerajaan Cina, yang tidak bisa membawa penumpang. Tidak diketahui apakah model kendaraan yang dibuat Verbiest pernah diproduksi atau tidak.
Tahun 1752, Leonty Shamshurenkov, seorang berkebangsaan Rusia, membuat konstruksi sebuah kendaraan bertenaga manusia. Ia juga melengkapi kendaraan buatannya dengan odometer. Kendaraan yang ia buat mirip dengan sebuah kereta salju. Kendaraan tenaga uap pertama dibuat pada akhir abad 18. Nicolas-Joseph Cugnot dengan sukses mendemonstrasikan kendaraan roda tiga itu pada tahun 1769. Kendaraan pertama menggunakan tenaga mesin uap, mungkin peningkatan mesin uap yang paling dikenal, dikembangkan di Birmingham, Inggris oleh Lunar Society. Dan juga di Birmingham mobil tenaga bensin pertama kali dibuat di Britania pada tahun 1896 oleh Frederick William Lanchester yang juga mematenkan rem cakram. Pada tahun 1890-an, etanol digunakan sebagai sumber tenaga di Amerika Serikat.


3.2 Tujuan Kolaborasi Antar Muka Otomotif Multimedia Pada Mobil
Menyediakan interface standar untuk memungkinkan pengendara mobil untuk menggunakan berbagai media, komputer dan perangkat komunikasi - dari sistem navigasi dan hands-free telepon selular, melalui manusia maju / mesin sistem antarmuka, termasuk pengenalan suara dan sintesis, untuk dipersembahkan komunikasi jarak dekat ( DSRC) sistem untuk kendaraan untuk infrastruktur komunikasi dan sistem mobil seperti airbag, pintu kunci dan diagnostik input / output.


Meningkatkan pilihan dan mengurangi keusangan sistem elektronik kendaraan.
 Memotong biaya keseluruhan informasi kendaraan dan peralatan hiburan dengan meningkatkan ukuran pasar yang efektif dan memperpendek waktu pengembangan - industri otomotif efektif terdiri dari banyak pasar yang kecil karena setiap platform kendaraan sering mengandung berbagai adat-mengembangkan komponen dan platform yang khas hanya sekitar 50.000 unit.
Menawarkan standar terbuka dan spesifikasi untuk informasi interface dalam kendaraan dan antara kendaraan dan dunia luar.


3.3 Komponen Arsitektur AMIC Pada Mobil
Komponen Arsitektur AMIC memiliki empat komponen :
-          In-Vehicle Jaringan                - Jaringan perangkat
-         Kendaraan Antarmuka            - Host (platform komputasi)


Arsitektur AMI-C


   
3.4 Konsep Kolaborasi Antar Muka Otomotif Multimedia Pada Mobil
MMI terdiri dari satu perangkat hiburan yang dapat mengontrol semua fungsi hiburan di dalam mobil, hal ini dapat mengurangi banyaknya tombol-tombol di dashboard. Sistem ini terdiri dari terminal MMI dan layarnya.
Perangkat utama dari MMI adalah unit kontrol yang ada di tengah. Kontrol ini dapat berputar untuk menunjukkan menu atas dan bawah, dan ditekan untuk mengaktifkan tombolnya. Selain itu, ada 4 atau 8 tombol (tergantung tipe apa yang dipasang di mobil itu) di sekelilingnya yang juga dapat digunakan untuk memanggil menu. Layar MMI dapat berupa layar 5 inci monokrom hitam dan merah atau 7 inci 16:9 full colour. MMI menggunakan teknologi Media Oriented Systems Transport (MOST) untuk menghubungkan semua sistem-sistem ini. Harman Becker memproduksi sistem ini, menggunakan software QNX Neutrino, Real Time Operating System (RTOS).







3.5 Fungsi Kontrol MMI Pada Mobil
MMI mengoperasikan sejumlah besar dalam komponen hiburan mobil, elektronik mobil, dan fungsi lainnya. Daftar di bawah ini menunjukkan ruang lingkup dari sistem dikendalikan oleh MMI. Namun, tergantung pada model mobil yang sebenarnya, bersama dengan versi yang telah ditentukan (MMI dasar, MMI Tinggi, dll), hanya beberapa, dan tidak semua fungsi akan diterapkan atau tersedia.


Fungsi tombol-tombol MMI :
-          Navigasi satelit, termasuk manajemen lalu lintas (TMC)
-          Radio tuner
-          CD Changer
-          TV Tuner
-          Telepon & Direktori
-          pemanas, ventilasi, AC / Kontrol Iklim, dan kursi pemanas
-          Mobil Setup (misalnya kunci sentral dan fungsi kenyamanan (pulang / meninggalkan rumah,
listrik sunroof dan jendela) pilihan, pengaturan audio global, pengaturan suspensi dll)
-          Informasi pengemudi (statistik ekonomi misalnya bahan bakar (sering diliputi oleh "komputer perjalanan" fungsi), tingkat baterai, ban-tekanan pemantauan, dll)
-          User Manual (full on-board mobil petunjuk pengguna, ditampilkan pada layar)







BAB IV
PENUTUP


4.1 Kesimpulan
Dalam jurnal ini dapat disimpulkan bahwa Automotive Multimedia Interface Colaboration (AMI-C) dapat membuat setiap pengemudi merasa nyaman dalam berkendara pada situasi bagaimana pun . Salah satunya perangkat utama dari MMI yaitu unit kontrol yang ada di tengah. Kontrol ini dapat berputar untuk menunjukkan menu atas dan bawah, dan ditekan untuk mengaktifkan tombolnya.
  Selain itu MMI juga mengoperasikan sejumlah besar dalam komponen hiburan mobil, elektronik mobil, dan fungsi lainnya. Daftar di bawah ini menunjukkan ruang lingkup dari sistem dikendalikan oleh MMI. Namun, tergantung pada model mobil yang sebenarnya, bersama dengan versi yang telah ditentukan (MMI dasar, MMI Tinggi, dll), hanya beberapa, dan tidak semua fungsi akan diterapkan atau tersedia.adapun yang harus diperhatikan yaitu,  urutan menu yang perlu diakses dalam rangka untuk mengubah pengaturan tertentu agar lebih mudah menjalankannya pada saat kita mengemudi.



DAFTAR PUSTAKA

[1] URL: http://mandraiman.blogspot.com/2013/07/sistem-informasi-dalam-mobil.html ,   01/01/2014
[2] URL: http://jelajahiptek.blogspot.com/2012/06/pengertian-mobil-dan-asal-mulanya.html , 04/01/2014
[3] URL: http://id.prmob.net/multi-media-antarmuka/audi/volkswagen-1428524.html,  04/01/2014
[4] URL: http://trick77.com/tools/mmi3g_vimcode.php, 04/01/2014
[5] URL: http://en.wikipedia.org/wiki/Multi_Media_Interface , 08/01/2014
[6] URL: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38399/5/Chapter%20I.pdf , 08/01/2014
[7] URL: http://keyropisabatian.blogspot.com/2013/12/kolaborasi-antar-muka-otomotif.html , 08/01/2014


TEKNOLOGI VIRTUALISASI PADA VIRTUAL MACHINE

ABSTRAKSI

Nonik (15110023), Siti Nurfana (16110606), Fitri Yani (12110842)
TEKNOLOGI VIRTUALISASI PADA VIRTUAL MACHINE
Tugas Pengantar Telematika. Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma, 2013
Kata Kunci: Teknologi Virtualisasi, Virtual Machine


      Virtualisasi adalah cara untuk membuat komputer fisik bertindak bahwa seolah-olah komputer tersebut menjadi dua atau lebih komputer logika, dimana masing-masing komputer logika (nonfisik) mempunyai arsitektur dasar yang sama dengan komputer fisik. Virtualsasi digunakan untuk meningkatkan tingkat utilisasi dari komputer, karena sebagaimana kita ketahui, hampir semua komputer dalam keadaan nganggur (idle). Penggunaan kapasitas cpu berada dibawah 10% bahkan pada komputer server, kecuali pada cpu intensive applications. Paper ini akan membahas tentang mesin virtual (virtual machine), cluster, dan virtual cluster.

(Daftar Pustaka 2001-2014)


DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………………………….   i
Abastraksi……………………………………………………………………………   ii
Daftar Isi……………………………………………………………………………..   iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………...   4
Latar Belakang……………………………………………………………..  4
Tujuan Penulisan…………………………………………………………...  5
Metode Penulisan…………………………………………………………..  5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………….   6
          2.1 Definisi Teknologi Virtualisasi…………………………………………….  6
          2.2 Sejarah Virtualisasi………………………………………………………… 6
2.3 Definisi Virtual Machine…………………………………………………...  7
2.4 Penerapan Virtual Machine………………………………………………… 7
BAB III PEMBAHASAN……………………………………………………………  9
3.1 Fungsi Nat dan Host Guest Koneksi Pada Virtual Machine……………….. 9
3.2 Keunggulan dari Virtual Machine…………………………………………..10
3.3 Kesulitan Dari Konsep Virtual Manchine…………………………………..10
3.4 Virtual Machine Monitor (VMM)…………………………………………..11
3.5 Emulasi dan Simulasi Virtualisasi…………………………………………..12   
3.6 Tipe Dari Virtualisasi……………………………………………………….12
3.7 Keuntungan Dari Virtualisasi……………………………………………….14
3.8 Kerugian Dari Virtualisasi…………………………………………………..16
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………..18
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………….18
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………19



BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Teknologi virtualisasi adalah teknologi untuk membuat komputer fisik bertindak seolah-olah komputer tersebut adalah dua komputer nonfisik (komputer virtual) atau lebih. Masing-masing komputer nonfisik tersebut memiliki arsitektur dasar yang sama dengan komputer fisiknya. Ada berbagai cara untuk melakukan hal ini, tiap cara mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk membuat komputer fisik menjadi dua atau lebih komputer virtual, karakteristik perangkat kerasnya harus dikonstruksi kembali melalui perangkat lunak. Hal ini dapat dilakukan dengan lapisan perangkat lunak yang disebut abstraksi. Perangkat lunak abstraksi digunakan di banyak sistem perangkat lunak, termasuk di dalam keluarga sistem operasi windows. Windows Hardware Abstraction Layer (HAL) adalah sebuah contoh yang bagus dari sebuah abstraksi.
Windows HAL menyediakan cara yang umum untuk semua driver guna berhubungan dengan perangkat keras yaitu dalam format yang umum. Hal ini membuat pekerjaan untuk membuat perangkat lunak dan driver menjadi lebih mudah karena developer tidak perlu menulis perangkat lunak khusus untuk tiap merek atau tipe dari komputer yang akan menjalankan perangkat lunak mereka. Abstraksi, dimana berhubungan dengan virtualisasi, adalah representasi dari sekumpulan perangkat keras umum yang keselurahnnya digerakkan oleh perangkat keras. Pada dasarnya abstraksi adalah perangkat yang bertindak sebagai perangkat keras. Teknologi virtualisasi mengijinkan instalasi dari sistem operasi pada perangkat keras yang sebenarnya tidak ada.
Virtualisasi adalah konsep yang mengijinkan komputer untuk dibagi dalam beberapa lingkungan pada saat yang sama. Lingkungan ini dapat saling berhubungan atau bahkan tanpa saling berhubungan sama sekali. Sebuah lingkungan mungkin bisa jadi sadar atau tidak bahwa lingkungan tersebut berjalan di lingkungan virtual. Lingkungan biasa disebut dengan mesin virtual (Virtual Machine (VM)). VM akan selalu menjadi rumah bagi sistem operasi (misalnya Linux, Windows, etc). Instalasi sistem operasi ini biasa disebut sebagai sistem operasi tamu (Guest operating systems).
Instruksi untuk VM biasanya diewatkan langsung ke perangkat keras sehingga memungkinkan lingkungan untuk beroperasi lebih cepat dan efisien dari sistem emulasi, meskipun instruksi yang lebih komplek harus diperangkap dan diterjemahkan untuk menjamin kompatibilitas dan abstraksi dengan perangkat keras fisik. Didalam komputer yang memjadi tuan rumah virtualisasi, komputer tersebut mempunyai sekumpulan perangkat keras tempat dimana sistem operasi diinstal (linux, Windows, atau yang lain). Sistem operasi mempunyai platform virtual terinstal dalam satu atau lebih mesin virtual yang bertindak sebagai perangkat keras yang terpisah dan mempunyai kemampuan untuk diinstal sistem operasi padanya


1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk lebih memahami apa itu teknologi virtualisasi dan memahami teknologi virtualisasi pada virtual, serta apa saja yang terdapat pada teknologi virtualisasi.


1.3 Metode penulisan
            Metode yang digunakan dalam pembuatan jurnal ini adalah dengan literature. Yaitu mencari informasi yang berhubungan dengan kolaborasi antarmuka otomotif multimedia dalam perkembangan mobil dari beberapa sumber, baik itu melalui browsing maupun sumber-sumber literature tertulis (buku).


BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Definisi Teknologi Virtualisasi
Teknologi virtualisasi adalah teknologi untuk membuat komputer fisik bertindak seolah-olah komputer tersebut adalah dua komputer nonfisik (komputer virtual) atau lebih. Masing-masing komputer nonfisik tersebut memiliki arsitektur dasar yang sama dengan komputer fisiknya. Ada berbagai cara untuk melakukan hal ini, tiap cara mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk membuat komputer fisik menjadi dua atau lebih komputer virtual, karakteristik perangkat kerasnya harus dikonstruksi kembali melalui perangkat lunak. Hal ini dapat dilakukan dengan lapisan perangkat lunak yang disebut abstraksi. Perangkat lunak abstraksi digunakan di banyak sistem perangkat lunak, termasuk di dalam keluarga sistem operasi windows. Windows Hardware Abstraction Layer (HAL) adalah sebuah contoh yang bagus dari sebuah abstraksi.
Virtualisasi adalah konsep yang mengijinkan komputer untuk dibagi dalam beberapa lingkungan pada saat yang sama. Lingkungan ini dapat saling berhubungan atau bahkan tanpa saling berhubungan sama sekali. Sebuah lingkungan mungkin bisa jadi sadar atau tidak bahwa lingkungan tersebut berjalan di lingkungan virtual. Lingkungan biasa disebut dengan mesin virtual (Virtual Machine (VM)). VM akan selalu menjadi rumah bagi sistem operasi (misalnya Linux, Windows, etc). Instalasi sistem operasi ini biasa disebut sebagai sistem operasi tamu (Guest operating systems).


2.2 Sejarah Virtualisasi
Diawal tahun 1960 an, IBM mengenalkan Time Sharing, yang mana merupakan pendorong utama dibidang virtualisasi. Pada tahun 1964 IBM mengenalkan IBM System/360, yang menyediakan kemampuan virtualisasi yang terbatas dan di buat oleh seorang legendaris yaitu Gene Amdhal. Kemudian, pada tahun yang sama CP-40 dirilis dan menggunakan kata mesin virtual dan memori virtual.
Pada tahun 1998, VMware ditemukan oleh Diane Greene dan suaminya Dr. Mendel Rosenblum bersama dengan mahasiswanya dari Universitas Stanford dan teman kerjanya dari Berkeley.Pada Oktober 1998, penemu ini mematenkan penemuannya tentang teknik virtualisasi, berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di Universitas Stanford. Paten tersebut dikabulkan pada tanggal 28 Mei 2002. Rencana virtualisasi Microsoft di fokuskan kepada rehosting aplikasi, konsolidasi server, dan otomatisasi pembangunan perangkat lunak dan lingkungan pengujian. Mereka merilis produk virtualisasi mereka pertama kali yaitu Microsoft Virtual PC 2004


2.3 Definisi Virtual Machine
Virtual machine (VM) adalah suatu environment, biasanya sebuah program atau system operasi, yang tidak ada secara fisik tetapi dijalankan dalam environment lain. Dalam konteks ini, VM disebut “guest” sementara environment yang menjalankannya disebut “host”. Ide dasar dari virtual machine adalah mengabtraksi perangkat keras dari satu komputer (CPU, memori, disk, dst) ke beberapa environment eksekusi, sehingga menciptakan illusi bahwa masing-masing environment menjalankan komputernya [terpisah] sendiri.
VM muncul karena adanya keinginan untuk menjalankan banyak sistem operasi pada satu komputer.Teknologi virtual machine memiliki banyak kegunaan seperti memungkinkan konsolidasi perangkat keras, memudahkan recovery sistem, dan menjalankan perangkat lunak terdahulu. Salah satu penerapan penting dari teknologi VM adalah integrasi lintas platform.


2.4 Penerapan Virtual Machine
 Beberapa penerapan lainnya yang penting adalah:
Konsolidasi server.
Jika beberapa server menjalankan aplikasi yang hanya memakan sedikit sumber daya, VM dapat digunakan untuk menggabungkan aplikasi-aplikasi tersebut sehingga berjalan pada satu server saja, walaupun aplikasi tersebut memerlukan sistem operasi yang berbeda-beda.
Otomasi dan konsolidasi lingkungan pengembangan dan testing.
Setiap VM dapat berperan sebagai lingkungan yang berbeda, ini memudahkan pengembang sehingga tidak perlu menyediakan lingkungan tersebut secara fisik.
Menjalankan perangkat lunak terdahulu.
Sistem operasi dan perangkat lunak terdahulu dapat dijalankan pada sistem yang lebih baru.
Memudahkan recovery sistem.
Solusi virtualisasi dapat dipakai untuk rencana recovery sistem yang memerlukan portabilitas dan fleksibilitas antar platform.
Demonstrasi perangkat lunak.
Dengan teknologi VM, sistem operasi yang bersih dan konfigurasinya dapat disediakan secara cepat


  BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Fungsi Nat dan Host Guest Koneksi Pada Virtual Machine

Fungsi Nat
NAT (Network Address Translation) adalah teknologi baru dari penggunaan jaringan. Pada era teknologi ini, hampir setiap peralatan elektronik menggunakan Internet. Untuk itu membutuhkan Ip Address yang tak dapat dibayangkan banyaknya.Dengan menggunakan NAT, dapat dilakukan pembagian Jaringan atau Koneksi Internet dengan menggunakan satu IP Address. Dalam Virtual Machine (Virtual Box), bila Host (Windows 7) terhubung dengan internet maka Guest (Linux Ubuntu) tanpa mengubah Ip Address dapat menggunakan internet pula baik secara bersamaan maupun tidak.
Untuk menggunakan fungsi ini diperlukan :
Virtual Drive yang sudah terinstal Linux Ubuntu

Host Guest Koneksi
Dengan menggunakan Virtual Machine, dapat mempelajari kinerja sebuah Operating System sebelum diaplikasikan atau diinstal dalam sebuah Komputer sebenarnya. Pada Virtual Machine khususnya VirtualBox terdapat fungsi Host only yang dapat digunakan untuk membuat semacam LAN antara Host dan Guest.Pada contoh ini Host adalah Komputer itu sendiri menggunakan Windows 7 dan Guest adalah Virtual Drive dari VirtualBox dengan menggunakan Linux Ubuntu. Pada dasarnya, hubungan Host dan Guest adalah seperti membuat jaringan LAN antara 2 komputer.

Untuk menggunakan Fungsi Host only diperlukan :
Virtual Machine berupa VirtualBox
Virtual Drive yang sudah terinstal Linux Ubuntu

3.2 Keunggulan Virtual Machine

Teknologi VM memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
• Hal keamanan.
VM memiliki perlindungan yang lengkap pada berbagai sistem sumber daya, yaitu dengan meniadakan pembagian sumber daya secara langsung, sehingga tidak ada masalah proteksi dalam VM. Sistem VM adalah kendaraan yang sempurna untuk penelitian dan pengembangan sistem operasi. Dengan VM, jika terdapat suatu perubahan pada satu bagian dari mesin, maka dijamin tidak akan mengubah komponen lainnya.

• Memungkinkan untuk mendefinisikan suatu jaringan dari Virtual Machine (VM).
Tiap-tiap bagian mengirim informasi melalui jaringan komunikasi virtual. Sekali lagi, jaringan dimodelkan setelah komunikasi fisik jaringan diimplementasikan pada perangkat lunak.
Kekurangan Virtual Machine (VM)


3.3 Kesulitan Dari Konsep Virtual Manchine
Beberapa kesulitan utama dari konsep VM, diantaranya adalah

Sistem penyimpanan.
Sebagai contoh kesulitan dalam sistem penyimpanan adalah sebagai berikut: Andaikan kita mempunyai suatu mesin yang memiliki 3 disk drive namun ingin mendukung 7 VM. Keadaan ini jelas tidak memungkinkan bagi kita untuk dapat mengalokasikan setiap disk drive untuk tiap VM, karena perangkat lunak untuk mesin virtual sendiri akan membutuhkan ruang disk secara substansial untuk menyediakan memori virtual dan spooling. Solusinya adalah dengan menyediakan disk virtual atau yang dikenal pula dengan minidisk, dimana ukuran daya penyimpanannya identik dengan ukuran sebenarnya. Dengan demikian, pendekatan VM juga menyediakan sebuah antarmuka yang identik dengan perangkat keras yang mendasari.

Pengimplementasian sulit.
Meski konsep VM cukup baik, namun VM sulit diimplementasikan.

3.4 Virtual Machine Monitor (VMM)

VMM adalah sistem kontrol pada inti virtualisasi. Ini bertindak sebagai kontrol dan sistem terjemahan antara VMs dan perangkat keras. Tantangan VMM adalah mengendalikan sumber daya yang efisien platform fisik; ini termasuk terjemahan memori dan I / O pemetaan. Sampai saat ini metode VMM digunakan perangkat lunak penerjemahan Biner dan paravirtualization untuk mencapai hal ini. Dengan, kompleks memakan waktu operasi yang terlibat untuk membuat dan menjalankan mereka, mesin virtual, sampai sekarang, menunjukkan penurunan kinerja yang signifikan dibandingkan dengan mesin khusus secara fisik.


Technology Intel Virtual
Intel pertama kali dalam memberikan spesifikasi hardware untuk vendor VMM yang secara signifikan mengurangi overhead operasi VMM dan sangat meningkatkan kecepatan dan kemampuan VMM itu. Intel ® Virtual. Technology (Intel ® VT) adalah suatu spesifikasi yang telah dimasukkan dalam perangkat keras Intel diluncurkan sejak tahun 2005. Ini menyediakan satu set fleksibel primitif hardware untuk bantuan perangkat lunak VMM dan memiliki hardware luas dan dukungan perangkat lunak.
Intel VT tidak hanya kecepatan operasi VMs, tetapi juga mengurangi kompleksitas dan menyediakan platform standar untuk pengembangan VMMs mampu bahkan lebih. Intel VT juga mengandung komponen penelitian yang bekerja dengan vendor VMM untuk menyediakan fungsionalitas masa depan mereka butuhkan. Sebagai contoh, VMMs mengambil keuntungan dari hardware Intel dan mesin virtual sekarang dapat diciptakan yang menggunakan empat CPU dalam konfigurasi multiprosesor.

3.5 Emulasi  dan Simulasi Virtualisasi

Emulasi
Emulasi adalah konsep yang mengijinkan sebuah lingkungan untuk berakting sebagai sebuah lingkungan yang lain. Ini dapat digambarkan sebagai impersonasi yang canggih. Lingkungan adalah platform untuk eksekusi, sistem operasi atau arsitektur perangkat keras. Instruksi diterjemahkan dari lingkungan eksekusi ke instruksi yang sebenarnya, yaitu yang dipahami oleh lingkungan yang sebenarnya. Emulasi digunakan untuk menjalankan tiruan lingkungan, pengembangan sistem operasi dan pengujian perangkat lunak. Lingkungan yang diemulasi menyandang beban performa yang besar karena tambahan beban yaitu pernerjemahan instruksi, bila dibandingkan dengan teknik virtualisasi.

Simulasi
Simulasi adalah konsep dimana lingkungan meniru lingkungan yang lain. Peniruan ini menerima input yang sudah didefinisikan sebelumnya dan menyediakan respon yang sudah didefinisikan sebelumnya. Hal ini merupakan cara termudah dan konsep paling sederhana untuk diimplementasikan. Lingkungan adalah platform tempat eksekusi, sistem operasi dan arsitektur perangkat keras. Simulator digunakan secara berbeda dibandingkan dengan emulasi atau virtualisasi. Meraka pada dasarnya digunakan di dalam perangkat keras, desain dan prototipe mikrocip. Dengan melakukan hal ini pengujian dapat dilakukan pada perangkat keras dan mikrocip yang akan dibuat. Hal ini mengurangi biaya dan resiko yang berhubungan dengan kesalahan yang dibuat pada perangkat keras dan chip sebelum meraka di buat secara masal.


3.6 Tipe Dari Virtualisasi

Full Virtualization (Virtualisasi Penuh)
Virtualisasi penuh yang biasa disebut dengan native virtualization. Model ini menggunakan mesin virtual yang menjembatani antara sistem operasi tamu dan perangkat keras aslinya. Menjembatani adalah kunci dari teknik ini, karena VM menjembatani antara sistem operasi tamu dengan perangkat keras. Beberapa instruksi yang dilindungi harus diperangkap dan ditangani dalam hypervisor karena perangkat keras dibawahnya tidak dimiliki oleh sistem operasi, tetapi diakses melalui hypervisor.
Virtualisasi penuh lebih cepat daripada emulasi perangkat keras, tapi performanya lebih lambat dari perangkat keras langsung, karena jembatan/mediasi hypervisor. Keuntungan terbesar dari virtualisasi penuh adalah sistem operasi dapat dijalankan tanpa dimodifikasi. Batasan yang dimiliki hanyalah bahwa sistem operasi harus mendukung perangkat keras dibawahnya. berapa perangkat keras menimbulkan masalah pada metode virtualisasi penuh ini. Sebagai contoh beberapa instruksi yang sensitif yang perlu ditangani oleh VM tidak terperangkap. Oleh karena itu, hypervisor harus memindai mode pemerangkap khusus secara dinamis untuk menangani hal ini. VMware ESX Server dan Microsoft Virtual Server menggunakan tipe virtualisasi penuh.
Overhead lebih penting pada tipe ini karena membutuhkan penerjemahan, pemerangkapan, dan emulasi dari beberapa instruksi. Intel® and AMD™ mulai menyediakan perangkat keras yang mendukung virtualisasi melalui Intel VT and AMD-V™, sehingga mengurangi overhead.


SPESIFIKASI OSGI MENGGUNAKAN KOMPUTASI GRID SEBAGAI JAWABAN KETERBATASAN SUMBER DAYA KOMPUTASI

ABSTRAKSI

Nonik (15110023), Siti Nurfana (16110606), Fitri Yani (12110842)
SPESIFIKASI OSGI MENGGUNAKAN KOMPUTASI GRID SEBAGAI JAWABAN KETERBATASAN SUMBER DAYA KOMPUTASI
Tugas Pengantar Telematika. Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma, 2013
Kata Kunci: Spesifikasi OSGI, Komputasi Grid, Keterbatasan Sumber Daya Komputasi

(iii - 15)

Spesifikasi OSGI telah bergerak melampaui fokus asli gateway layanan, dan sekarang digunakan dalam beberapa aplikasi yaitu Dari ponsel ke open source Eclipse IDE, Area aplikasi lainnya termasuk mobil, Otomasi industri, Otomatisasi bangunan, PDA, komputasi grid, hiburan, armada manajemen dan aplikasi server. Grid ComputinG, suatu arsitektur sistem komputer berkinerja tinggi yang memanfaatkan teknologi grid computing yang ada (beberapa di antaranya: Globus Toolkit 4, Condor, PVM, MPI) sebagai komponen pembangunnya. Dengan terbentuknya infrastruktur komputasi grid computing ini, diharapkan kebutuhan para peneliti akan sumber daya komputasi dapat dipenuhi dan pada gilirannya dapat meningkatkan tingkat kompetitif.

Daftar Puataka (2014)





DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………………………….   i
Abastraksi……………………………………………………………………………   ii
Daftar Isi……………………………………………………………………………..   iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………...   5
Latar Belakang……………………………………………………………..  5
Tujuan Penulisan…………………………………………………………...  5
Metode Penulisan…………………………………………………………..  5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………….   6
          2.1 Definisi OSGI………………..…………………………………………….  6
          2.2 Spesifikasi OSGI…………………………………………………………… 6
2.3 Keuntungan Teknologi OSGI…………………….………………………...  7
2.4 Komputasi Grid…………………………………………………………..… 8
BAB III PEMBAHASAN……………………………………………………………  9
3.1 Evolusi Grid Computin …………………………………………………….. 9
3.2 Grid Computing & Solusi yang Ditawarkan………………………………..10
3.3 Infrastruktur Komputasi Grid…………..…………………………………..11
3.4 Arsitektur GRID COMPUTING.…………………………………………..11
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………..14
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………….14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………15





BAB I
PENDAHULUAN


Latar Belakang
Saat ini, para peneliti sudah amat menyadari pentingnya peran komputer dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Komputer memungkinkan para peneliti untuk menciptakan laboraturium virtual dalam komputer untuk melakukan eksperimen- eksperimen yang akan mahal sekali jika dilakukan di dalam sebuah laboraturium fisik atau bahkan tidak mungkin. Beberapa pihak bahkan telah memberikan nama tersendiri untuk menggambarkan kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbasis komputer ini dengan sebutan e-Science 0.
Untuk melakukan eksperimen dengan menggunakan komputer dalam konteks pengembangan e-Science di atas umumnya dibutuhkan sumber daya komputasi yang berkinerja tinggi (atau juga dikenal dengan sebutan high performance computing). Pada beberapa dekade yang lalu, sumber daya komputasi berkinerja tinggi ini hanya dapat dipenuhi oleh komputer yang dikategorikan sebagai supercomputer (seperti komputer Cray X-MP, CDC, Illiac-IV). Supercomputer memang dapat memenuhi kebutuhan para peneliti e-Science, namun karena harganya yang mahal, hanya sedikit dari para peneliti tersebut yang dapat memilikinya/menggunakannya. Sejalan dengan perkembangan teknologi komputer, baik dari sisi perangkat keras maupun perangkat lunak, saat ini sumber daya komputasi berkinerja tinggi tidak lagi harus dipenuhi oleh komputer- komputer berkategori supercomputer. Bahkan dengan teknologi komputer yang dikenal dengan nama grid computing, sejumlah komputer yang lazim digunakan di perkantoran dapat digabung untuk secara bersama-sama melakukan eksperimen seperti yang dahulu biasa dilakukan oleh supe computer.
Bagi para peneliti di negara-negara yang kemampuan ekonominya terbatas maka solusi yang diberikan oleh teknologi grid computing ini merupakan suatu alternatif yang harus dipertimbangkan dengan amat serius. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk yang dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer (e-Science), tidak harus terhenti hanya karena keterbatasan dana. Teknologi grid computing memungkinkan para peneliti memanfaatkan sumber daya komputasi yang telah ada semaksimal mungkin. Dengan menggunakan teknologi ini, para peneliti dapat menggabungkan komputer-komputer yang berada di tempat-tempat yang secara geografis terpisah menjadi suatu kesatuan sistem komputer. Gabungan banyak komputer ini secara keseluruhan mampu menyediakan sumber daya komputasi yang setara atau bahkan lebih dengan komputer berkategori supercomputer. Lebih lanjut, sistem komputer ini dapat digunakan secara bersama-sama oleh para peneliti yang juga berasal dari instansi-instansi yang lokasinya berlainan. Secara keseluruhan, tidak saja teknologi grid computing memungkinkan para peneliti menerapkan e-Science untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan biaya yang relatif “terjangkau”, tetapi juga dapat memanfaatkan sumber daya komputasi yang ada seefisien mungkin secara bersama-sama oleh banyak peneliti.


1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk lebih memahami spesifikasi OSGI terutama pada aplikasi komputasi grid, serta apa saja yang terdapat pada komputasi grid dalam menjawab keterbatasan sumber daya komputasi.


1.3 Metode penulisan
            Metode yang digunakan dalam pembuatan jurnal ini adalah dengan literature. Yaitu mencari informasi yang berhubungan dengan sepsifikasi OSGI terutama komputasi grid, baik itu melalui browsing maupun sumber-sumber literature tertulis (buku).










BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi OSGI
OSGI (Open Service Gateway Initiative) adalah sebuah rencana industri untuk cara standar untuk menghubungkan perangkat seperti perangkat rumah tangga dan sistem keamanan ke Internet. OSGI berencana menentukan program aplikasi antarmuka (API) untuk pemrogram menggunakan, untuk memungkinkan komunikasi dan kontrol antara penyedia layanan dan perangkat di dalam rumah atau usaha kecil jaringan. OSGI API akan dibangun pada bahasa pemrograman Java. Program java pada umumnya dapat berjalan pada platform sistem operasi komputer. OSGI adalah sebuah interface pemrograman standar terbuka.
The OSGI Alliance (sebelumnya dikenal sebagai Open Services Gateway inisiatif, sekarang nama kuno) adalah sebuah organisasi standar terbuka yang didirikan pada Maret 1999. Aliansi dan anggota – anggotanya telah ditentukan sebuah layanan berbasis Java platform yang dapat dikelola dari jarak jauh.

Sepsifikasi OSGI
Spesifikasi OSGI telah bergerak melampaui fokus asli gateway layanan, dan sekarang digunakan dalam beberapa aplikasi yaitu :Dari ponsel ke open source Eclipse IDE,
Area aplikasi lainnya termasuk mobil,
Otomasi industri,
Otomatisasi bangunan,
PDA,
komputasi grid,
hiburan,
armada manajemen dan aplikasi server.
Adapun spesifikasi yang lain dimana OSGI akan dirancang untuk melengkapi standar perumahan yang ada, seperti orang – orang LonWorks (lihat kontrol jaringan), CAL, CEBus, HAVi, dan lain-lain. Inti bagian dari spesifikasi adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan aplikasi model manajemen siklus hidup, sebuah layanan registrasi, sebuah lingkungan eksekusi dan modul. Berdasarkan kerangka ini, sejumlah besar OSGI layers, API, dan Jasa telah ditetapkan. Spesifikasi OSGI yang dikembangkan oleh para anggota dalam proses terbuka dan tersedia untuk umum secara gratis di bawah Lisensi Spesifikasi OSGI. OSGI Alliance yang memiliki program kepatuhan yang hanya terbuka untuk anggota. Pada Oktober 2009, daftar bersertifikat OSGI implementasi berisi lima entri.

Keuntungan Teknologi OSGI
Keuntungan menggunkan teknologi OSGI antara lain:
1.Mengurangi kompleksitas : mengembangkan dengan OSGi berarti menembangkan bundles : salah satu komponen OSGi. Bundles adalah modul. Bundles menyembunyikan aspek internalnya dari bundles lainnya. Hal ini berarti ada banyak kebebasan untuk menggantinya di kemudian hari.
2.Dapat digunakan kembali : model komponen OSGi sangat mudah digunakan dan dapat digunakan dengan aplikasi pihak ketiga.
3.RealWorld : OSGi framework dinamik. Hal ini berarti OSGi dapat diupdate secara online.
4.Mudah Penyebarannya : teknologi OSGi bukanlah sebuah teknologi standard. OSGi dapat dimanage sedemikian rupa serta dapat diatur cara penginstalannya.
5.Update yang dinamik : OSGi komponen bisa diupdate secara dinamik.
6.Adaptif : model komponen OSGi didesain sedemikian rupa hingga diperbolehkan untuk mengkombinasi dan mencocokan antar komponen.
7.Transparan
8.Banyak versinya
9.Simple : OSGi API sangat simple. API OSGi hanya terdiri dari satu paket dan berjumlah kurang dari 30 kelas.
10.Ukurannya kecil


2.4 Komputasi Grid
           Komputasi grid secara konsep tidak seperti elektronik grid. Dalam elektronik grid, outlet dinding mempersilahkan kita untuk dapat berhubungan dengan sumber infrastruktur yang membangun, mendistribusikan, dan mengirimkan rekening listrik. Ketika kita terhubung dengan elektronik grid, kita tidak perlu mengetahui dari mana tenaga tersebut berasal atau bagaimana caranya bisa sampai kepada kita. Komputasi grid menggunakan middleware untuk mengkordinasi sumber-sumber IT yang terpisah di dalam suatu jaringan. Tujuan dari komputasi grid hampir sama dengan elektronik grid, di mana komputasi grid menyediakan akses bagi para pengguna kepada sumber yang mereka butuhkan.
    Gambaran Sistem Dan Proses Mobile agent dalam komputasi Grid Mobile agent dan komputasi grid merupakan kombinasi yang sangat baik untuk memecahkan masalah dalam dunia komputasi, karena banyak memiliki kecocokan karakteristik antara keduanya. Kami akan menunjukkan suatu contoh implementasi konsep dari sistem mobile agent dalam komputasi grid.
Ada tiga fitur middleware yang dibutuhkan untuk membentuk sebuah komputasi grid dari komputer desktop yang terdistribusi melalui internet:
1. Mencari dan menjatahkan sumber daya sistem kepada suatu pekerjaan yang mungkin berubah secara dinamis.
2. Berpindah tempat proses ke suatu mesin baru yang tersedia, khususnya ketika mesin tersebut sedang dikunjungi oleh pemilikinya atau bahkan pada saat mesin tersebut dalam keadaan OFF.
3. Support komunikasi jaringan transparan diantara beberapa proses, beberapa diantaranya dapat dijalankan di dalam mesin yang berada di belakang gateway atau firewall










BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Evolusi Grid Computin
Teknologi grid computing merupakan teknologi yang telah dikembangkan dalam waktu yang panjang. Secara evolusi kita melihat pengembangan teknologi sejenis mulai dari Condor 0, kemudian diikuti oleh PVM (Parallel Virtual Machine) 0 dan MPI (Message Passing Interface) 0, sampai dengan Globus Toolkit 0. Sejak awal, para peneliti di bidang komputasi berkinerja tinggi telah menggunakan dua pendekatan 0, (1) supercomputer, membangun sebuah komputer dengan teknologi perangkat keras berkinerja tinggi, dan (2) multicomputer, membangun sebuah sistem komputer dengan teknologi jaringan interkoneksi dan perangkat lunak. Pendekatan pertama umumnya menghasilkan sebuah komputer yang berkinerja tinggi, tetapi berharga amat mahal sehingga hanya dapat dimiliki oleh segelintir pihak saja. Pendekatan kedua menghasilkan suatu sistem komputer yang kinerjanya bervariasi sesuai jumlah komputer yang tergabung dan konfigurasi perangkat lunak yang digunakan.
Walaupun harga suatu sistem komputer berkinerja tinggi yang dibangun dengan pendekatan multicomputer lebih terjangkau dibandingkan dengan supercomputer, pemakaiannya masih terbatas. Sistem komputer berbasis jaringan tersebut umumnya diterapkan pada komputer-komputer yang terhubung dalam suatu jaringan lokal (LAN). Salah satu penyebabnya adalah masalah keamanan jaringan yang belum tertangani dengan baik. Selain itu, sistem perangkat lunak pendukung yang memungkinkan komputer-komputer tersebut bekerja sebagai satu kesatuan umumnya memiliki konfigurasi yang kompleks sehingga penggunanya harus memiliki keahlian tersendiri sebelum dapat memanfaatkan sistem komputer tersebut.
 Sejalan dengan perkembangan teknologi Internet dan teknologi- teknologi komputer yang berkaitan lainnya seperti protokol komunikasi data, teknologi keamanan jaringan, teknologi pemgrograman terdistribusi, dan teknologi bahasa pemrograman yang independen terhadap arsitektur komputer maka sistem komputer berkinerja tinggi berbasis jaringan menjadi lebih mudah untuk diimplementasikan dan digunakan.



3.2. Grid Computing & Solusi yang Ditawarkan
Pada beberapa tahun belakangan ini, sekelompok peneliti di bidang komputasi berkinerja tinggi secara serius memusatkan perhatian pada pengembangan sistem komputer berbasis jaringan seperti yang telah diuraikan di atas dengan menggunakan teknologi yang dikenal dengan sebutan teknologi grid computing 0.
Teknologi grid computing adalah suatu cara penggabungan sumber daya yang dimiliki banyak komputer yang terhubung dalam suatu jaringan sehingga terbentuk suatu kesatuan sistem komputer dengan sumber daya komputasi yang besarnya mendekati jumlah sumber daya komputasi dari komputer-komputer yang membentuknya. Lebih lanjut, sebagian atau seluruh sumber daya komputasi ini dapat dipakai oleh penggunanya sesuai kebutuhan masing-masing. Penamaan “grid” disini meminjam istilah yang digunakan dalam ketenagalistrikan 0, dimana pembangkit-pembangkit tenaga listrik dihubungkan satu sama lain untuk secara bersama-sama memasok kebutuhan tenaga listrik penggunanya. Masing-masing pengguna hanya menggunakan sebagian dari daya listrik yang dihasilkan oleh seluruh pembangkit tenaga listrik tersebut.
 Berbeda dengan teknologi-teknologi pendahulunya seperti Condor, PVM, atau MPI, teknologi grid computing dilengkapi oleh komponen-komponen yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya komputasi yang terhimpun secara lebih optimal dan aman. Untuk melihat komponen-komponen dari teknologi grid computing ini, disini akan diuraikan dengan singkat sistem Globus Toolkit yang dikembangkan oleh para peneliti di Argonne National Laboratory, Amerika Serikat 0. Sistem Globus Toolkit merupakan salah satu teknologi grid computing yang populer dan banyak digunakan oleh pihak-pihak yang ingin mengintegrasikan sumber daya komputasi mereka yang tersebar menjadi satu kesatuan.
Secara spesifik, sistem Globus Toolkit yang akan dibahas disini adalah sistem Globus Toolkit versi 4 (GT4) 0, yang merupakan versi mutakhir dari sistem Globus Toolkit. Sistem GT4 dibangun dengan menggunakan teknologi Web Services 0 yang telah berkembang menjadi suatu standar dalam pengembangan perangkat lunak terdistribusi. Teknologi Web Services memungkinkan GT4 mengadopsi konsep berorientasi layanan (service-oriented) yang menggunakan layanan, bukan perangkat keras, sebagai komponen dasar bangunannya. Di atas Web Services ini GT4 membangun komponen-komponen utama dari sistem komputasi grid berikut ini.

3.3.Infrastruktur Komputasi Grid
Dengan meningkatnya kebutuhan para peneliti akan sumber daya komputasi untuk melakukan e-Science seperti telah disebutkan dimuka dan berkembangnya teknologi grid computing maka beberapa negara telah mengambil inisiatif untuk mengimplementasikan infrastruktur komputasi grid di tingkat nasional. Beberapa contoh di antaranya: India 0, Singapura 0, dan Jepang 0.
Suatu infrastruktur komputasi grid akan dapat menekan biaya investasi dibandingkan bila masing-masing institusi tersebut harus mengadakan perangkat komputasinya sendiri-sendiri. Lebih lanjut, sistem komputasi grid yang menuntut penggunaan sumber daya komputasi secara bersama-sama akan menumbuhkan semangat berkolaborasi di antara para peneliti tersebut. Suatu hal yang amat positif.
Melihat manfaat yang dapat diberikan oleh keberadaan suatu infrastruktur komputasi grid di tingkat nasional maka pada makalah ini diajukan rancangan RI-GRID, yaitu infrastruktur komputasi grid di tingkat negara Republik Indonesia yang bertujuan memanfaatkan sumber daya komputasi yang berada di institusi-institusi penelitian baik saat ini maupun di masa akan datang sehingga dapat digunakan oleh para peneliti di negara ini untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.


3.4.Arsitektur GRID COMPUTING
 GRID COMPUTING dibangun dengan jalan menggabungkan sistem- sistem komputasi grid yang berada di institusi-institusi penelitian (GRID-2, 3, 4) menjadi satu kesatuan. Konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak masing-masing sistem di tingkat institusi dapat berbeda, namun dengan mengoperasikan teknologi grid computing seperti GT4 pada simpul-simpul penghubung dari masing-masing sistem, keseluruhan sistem membentuk satu kesatuan infrastruktur komputasi grid. Dengan konfigurasi seperti ini, jika dibutuhkan, pengguna di suatu institusi dapat memanfaatkan sumber daya komputasi yang berada di luar institusinya.
 Konfigurasi yang ditunjukkan pada Gambar 1 di atas tidak menuntut masing-masing sistem di tingkat institusi untuk merubah konfigurasi sistem masing-masing secara signifikan. Jika suatu institusi telah mengimplementasikan suatu teknologi grid computing tertentu seperti SUN Grid Engine (SGE) atau teknologi komputasi berbasis jaringan seperti PVM, MPI, Condor maka sistem GT4 dapat dikonfigurasikan untuk berkoordinasi dengan masing-masing teknologi tersebut.Salah satu prasyarat dari pembentukan GRID COMPUTING adalah tersedianya suatu backbone jaringan berkapasitas besar untuk menghubungkan simpul-simpul penghubung di masing-masing institusi (harus memiliki lebar pita mulai 2 Mbps sampai dengan 155 Mbps).


GRAM: Grid Resource Allocation & Managemen
 Komponen ini bertanggung jawab dalam mengelola seluruh sumber daya komputasi yang tersedia dalam sistem komputasi grid. Pengelolaan ini mencakup eksekusi program pada seluruh komputer yang tergabung dalam sistem komputasi grid, mulai dari inisiasi, monitoring, sampai penjadwalan (scheduling) dan koordinasi antar-proses. Suatu hal yang menarik dengan sistem GT4 adalah kemampuannya untuk bekerja sama dengan sistem-sistem pengelolaan sumber daya komputasi yang telah ada sebelumnya seperti Condor, PVM, atau MPI. Dengan mekanisme ini maka program-program yang telah dibangun sebelumnya tidak perlu dibangun ulang atau kalaupun harus dimodifikasi, modifikasinya minimum, jika akan dijalankan dalam lingkungan komputasi grid berbasis GT4.


RFT/GridFTP: Reliable File Transfer/Grid File Transfer Protocol
Komponen ini memungkinkan pengguna mengakses data yang berukuran besar dari simpul-simpul komputasi yang tergabung dalam sistem komputasi grid secara efisien dan dapat diandalkan. Hal ini penting karena kinerja komputasi tidak saja bergantung pada seberapa cepat komputer-komputer yang tergabung dalam sistem komputasi grid ini mengeksekusi program, tetapi juga seberapa cepat data yang dibutuhkan dalam komputasi tersebut dapat diakses. Perlu diingat bahwa, data yang dibutuhkan oleh suatu proses tidak selalu berada pada komputer yang mengeksekusi proses tersebut.


MDS: Monitoring & Discovery Service
 Komponen ini memungkinkan pengguna sistem GT4 melakukan monitoring proses komputasi yang tengah berjalan sehingga masalah yang timbul dapat segera diketahui. Sementara itu, aspek discovery dari komponen ini memungkinkan pengguna mengidenti-fikasi keberadaan suatu sumber daya komputasi berikut karakteristiknya.


GSI: Grid Security Infrastructure
Komponen ini bertanggung jawab atas keamanan sistem komputasi grid secara keseluruhan. Komponen ini pula yang merupakan salah satu ciri pembeda teknologi GT4 dengan teknologi-teknologi pendahulunya seperti PVM atau MPI. Dengan diterapkannya mekanisme keamanan yang terintegrasi dengan komponen-komponen komputasi grid lainnya, sistem berbasis teknologi grid computing seperti GT4 dapat diakses oleh publik (WAN) tanpa menurunkan tingkat keamanannya. Sistem keamanan GT4 dibangun atas komponen-komponen standar keamanan yang telah teruji, yang mencakup proteksi data, autentikasi, delegasi, dan autorisasi. Konfigurasi dasar GT4 mengasumsikan baik pengguna maupun layanan menggunakan standar keamanan yang menggunakan standar kunci publik X.509.












   

BAB IV
PENUTU

4.1 Kesimpulan
Spesifikasi OSGI telah bergerak melampaui fokus asli gateway layanan, dan sekarang digunakan dalam beberapa aplikasi yaitu Dari ponsel ke open source Eclipse IDE, Area aplikasi lainnya termasuk mobil, Otomasi industri, Otomatisasi bangunan, PDA, komputasi grid, hiburan, armada manajemen dan aplikasi server.
 Sistem komputasi berkinerja tinggi berbasis teknologi grid computing tidak identik dengan sistem komputer berharga mahal. Lebih lanjut, infrastruktur komputasi grid dapat dibangun dengan menggabungkan sumber-sumber daya komputasi yang telah ada menjadi satu kesatuan yang kemudian dapat berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan, prinsipkolaborasi yang melandasi teknologi grid computing dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita untuk menerapkannya dalam konteks kehidupan yang lain.



DAFTAR PUSTAKA

[1] URL: http://bayoekmex.blogspot.com/2013/03/contoh-jurnal-komputasi-modern.htmL  14/01/2014
[2] URL: http://betawigaoel.wordpress.com/2011/05/07/sistem-mobile-agent-dalam-komputasi-grid/  14/01/2014
[3] URL: http://jogjesro.wordpress.com/ 14/01/2014
[4] URL: http://jmcleanoloan.blogspot.com/2014/01/open-services-gateway-initiative-osgi.html 14/01/2014
[5] URL: http://itsmeyagi.blogspot.com/2013/01/osgi-virtualization-api.html  14/01/2014
[6] URL: http://keyropisabatian.blogspot.com/2013/12/open-services-gateway-initiative-osgi.html 14/01/2014