Kamis, 26 Desember 2013

PROSES KOMUNITAS JAVA ( JAVA COMMUNITY PROCESS JCP )

Java
Java dipelopori oleh James Gosling, Patrick Naughton, Chris Warth, Ed Frank, dan Mike Sheridan dari Sun Microsystems, Inc pada tahun 1991. Mereka membutuhkan kurang lebih 18 bulan untuk membuat versi pertamanya. Bahasa ini pada awalnya disebut “Oak” tapi kemudian diubah menjadi “Java” pada tahun 1995 karena nama Oak telah dijadikan hak cipta dan digunakan sebagai bahasa pemrograman lainnya. Antara pembuatan Oak pada musim gugur 1992 hingga diumumkan ke publik pada musim semi 1995, banyak orang yang terlibat dalam desain dan evolusi bahasa ini. Bill Joy, Arthur van Hoff, Jonathan Payne, Frank Yellin, dan Tim Lindholm merupakan kontributor kunci yang mematangkan prototipe aslinya. Sebagai sebuah platform, JAVA terdiri atas 2 bagian utama, yaitu :

-Java Virtual Machine (JVM)
-Java Application Programming Interface (JAVA API)

Java Virtual Machine (JVM)
Java Virtual Machine merupakan aplikasi sederhana yang ditulis dalam bahasa C untuk mengeksi program yang ditulis dalam bahasa Java. Pada saat kompilasi (perubahan dari bahasa tingkat tinggi ke bahasa lebih rendah), program tersebut diubah menjadi KODE BYTE. Kemudian pada saat eksekusi, JVM membaca kode byte tersebu dan mengubahnya menjadi bahasa mesin yang dimengerti oleh sistem operasi tempat program tersebut dijalankan. 

Java Application Programming Interface (JavaAPI)
Java API merupakan komponen-komponen dan kelas JAVA yang sudah jadi, yang memiliki berbagai kemampuan. Kemampuan untuk menangani objek, string, angka, dsb. Java API terdiri dari tiga bagian utama: 
  1. Java Standard Edition (SE), sebuah standar API untuk merancang aplikasi desktop dan applets dengan bahasa dasar yang mendukung grafis, keamanan, konektivitas basis data dan jaringan.
  2. Java Enterprose Edition (EE), sebuah inisiatif API untuk merancang aplikasi serverdengan mendukung untuk basis data. 
  3. Java Macro Edition (ME), sebuah API untuk merancang aplikasi yang jalan pada alat kecil seperti telepon genggam, komputer genggam dan pager.
Pada Java API ini juga ditawarkan beberapa fitur menarik yang dapat digunakan oleh user yang sedang berkecimpung di dunia Java. Beberapa fitur tersebut adalah :
  1. Applet 
  2. Java Networking
  3. Java Database Connectivity (JDBC)
  4. Java Server Pages (JSP)
  5. Java Card
Platform yang ada pada JAVA dikembangkan oleh yang namanya Java Community Process (JCP). JCP didirikan pada tahun 1998, merupakan suatu proses formal yang memungkinkan pihak-pihak yang tertarik untuk terlibat dalam mengembangkan versi dan fitur dari platform JAVA tersebut. Di dalam JCP terdapat yang namanya Java Specification Request’s atau JSRs. JSRs adalah kumpulan dokumen formal yang menggambarkan spesifikasi dan teknologi yang diusulkan oleh orang-orang yang terlibat dalam JCP untuk melakukan penambahan fitur-fitur yang terdapat pada platform JAVA tersebut.

Publik formal review dari JSRs akan muncul sebelum JSRs final di putuskan oleh komite eksekutif JCP. JSRs terakhir yang menyediakan implementasi referensi yang merupakan implementasi teknologi dalam bentuk kode sumber dan teknologi kompatibilitas kit untuk melakukan verifikasi terhadap Java API. Jadi dapat dikatakan bahwa sebuah JSRs menggambarkan JCP itu sendiri.

Program Management Office (PMO) sangat tertarik untuk mengumumkan upgrade ke jcp.org baru-baru ini meluncurkan situs web. Setelah web rumah masyarakat benar-benar dirombak dan dirilis pada bulan Juni 2009, bekerja terus di belakang layar untuk menambah, meningkatkan, dan memperbaiki fungsi dan kegunaannya. Anggota PMO berfungsi sebagai tim proyek untuk mendefinisikan dan menyelesaikan pekerjaan. 

Program yang JCP komunitas pengguna telah membantu dalam memberikan umpan balik pada situs web. Banyak fitur baru dan perbaikan bug pada awalnya diusulkan atau diidentifikasi oleh pengguna. Beberapa implementasi tersebut akan segera jelas. Sebagai contoh, semua wiki dan papan sekarang mencakup satu cara bagi pengguna untuk memberikan pendapat mereka yang cepat konten dengan menghadiahi setiap item dengan nilai, dengan memilih jumlah bintang tertentu. 

Selain itu, semua papan diskusi publik dan wiki termasuk RSS tombol untuk memungkinkan pengguna untuk berlangganan pembaruan konten. Karena pengaturan keamanan dan persyaratan browser, RSS feed fitur ini hanya bekerja jika SSL diaktifkan. Misalnya, fitur RSS melakukan kerja dengan Firefox. Berbagai bug telah diperbaiki dan navigasi juga telah diperbarui untuk mengatur informasi yang tersedia. Ini adalah langkah inkremental lain sepanjang perjalanan untuk meningkatkan jcp.org. Dalam bulan-bulan mendatang, sebagai masyarakat terus menyarankan perubahan dan perangkat tambahan, upaya akan terus memperbaiki situs. Semua umpan menyimpan program dan JCP jcp.org bergerak maju dan ke atas.

referensi :
http://uriflabamba.blogspot.com/2009/12/proses-komunitas-java-java-community.html
http://nesyakomaladewi4telematika.blogspot.com/2009/12/proses-komunitas-java-java-community.html

KOLABORASI ANTARMUKA OTOMOTIF MULTIMEDIA

Kolaborasi Antar muka Otomotif Multimedia- (Automotive Multimedia Interface Colaboration - AMI-C)
Apa itu kolaborasi antar muka otomotif multimedia ?

Pada dasarnya kolaboasi antarmuka otomotif multimedia itu sendiri adalah sebuah organisasi yang mana organisasi ini dibentuk guna menciptakan standarisasi dunia yang digunakan dalam mengatur bagaimana sebuah perangka telektronik dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan. Dimana setiap alat elektronik ini harus dapat bekerja dengan selaras sehingg kendaraan dapat lebih handal ketika digunakan. Sebelum memasang perangkat ini, alangkah baiknya untuk terlebih dahulu mencocokkan dengan jenis atau tipe kendaraan yang digunakan, karena pada dasarnya belum tentu perangkat yang akan dipasang akan selalu cocok dengan kendaraan yang digunakan, karena itulah perlu dibuat standarisasi kolaborasi antarmuka multimedia.

AMIC – The Automotive Multimedia Interface Kolaborasi (AMIC) didirikan pada Oktober 1998 dengan tujuan untuk mengembangkan serangkaian spesifikasi umum untuk multimedia interface ke sistem elektronik kendaraan bermotor untuk mengakomodasi berbagai berbasis komputer perangkat elektronik di dalam kendaraan. AMI-C adalah organisasi global yang mewakili mayoritas dunia produksi kendaraan. AMI-C adalah mengembangkan dan standarisasi yang umum multimedia dan telematika otomotif antarmuka untuk kendaraan jaringan komunikasi.

Untuk berbagai alasan, kendaraan telah tertinggal di belakang rumah dan perangkat komputasi mobile ketika datang ke alat produktivitas dan multimedia. Keamanan, kehandalan, biaya, dan desain waktu memiliki semua faktor dalam produsen mobil ‘menunda penerimaan teknologi baru. Makalah membahas otomotif standar untuk antarmuka multimedia. Organisasi seperti Otomotif Kolaborasi Multimedia Interface (AMI-C) memiliki kesempatan untuk menjadi kekuatan pendorong di belakang upaya standardisasi. The Otomotif Multimedia Interface Kolaborasi(AMI-C) mengumumkan di seluruh dunia cipta penugasan dari 1394 spesifikasi teknis otomotif ke Trade Association 1394 AMI-C berikut dokumen sekarang milik 1394TA:
•AMI-C 3023 Power Management Specification
•AMI-C 3013 Power Management Architecture
•AMI-C 2002 1.0.2 Common Message Set Power Management
•AMI-C 3034 Power Management Test Documents
•AMI-C 4001 Revision Physical Speci .cation.


Bagaimana Fungsional Kolaborasi Antarmuka Otomotif Multimedia Telematika?

Antarmuka Otomotif Multimedia Telematika yang dimaksud disini adalah Automotive Multimedia Interface Collaboration atau yang lebih dikenal dengan singkatan AMI-C, adalah suatu bentuk pengembangan dan stadarisasi yang umum multimedia dan telematika otomotif untuk kendaraan antarmuka jaringan komunikasi. Sudah terdapat beberapa anggota yang aktif dalam organisasi Automotive Multimedia Interface Collaboration (AMI-C), diantaranya adalah : Fiat, Ford, General Motors, Mitsubishi, Nissan, PSA Peugeot-Cotroen, dan Renault. Adapun tujuan dari adanya AI-C ini adalah :
1.      Untuk menyediakan interface yang berstandar, sehingga memungkinkan seorang pengendara kendaraan (mobil) dapat menggunakan perangkat lain melalui berbagai media, komputer, perangkat komunikasi dari sistem navigasi dan handsfreeyang biasa digunakan pada telepon selular.
2.     Untuk meningkatkan berbagai macam pilihan yang dapat digunakan oleh user dan juga untuk mengurangi keusangan sistem elektronik kendaraan.
3.   Untuk memotong biaya yang dikeluarkan untuk keseluruhan informasi kendaraan dan juga peralatan hidubran dengan meningkatkan ukuran pasar yang efektif dan memperpendek waktu pengembangan  industri otomotif efektif. Karena banyak jumlah kendaraan yang sering mengandung berbagai adat mengembangkan komponen dan platfor yang khas hanya sekitar 50.000 unit.
4.      Untuk menawarkan standar terbuka dan spesifikasi bagi informasi interface dalam kendaraan dan antara kendaraan dengan dunia luar.
 
STRUKTURAL KOLABORASI ANTARMUKA OTOMOTIF-MULTIMEDIA
 
Kolaborasi Antar muka Otomotif Multimedia adalah Sebuah kelompok yang dibuat oleh pembuat (maker) untuk menciptakan standar umum yang digunakan untuk mengatur bagaimana cara kerja perangkat elektronik, seperti komputer dan hiburan unit, berkomunikasi dengan kendaraan. Dan memiliki anggota: Fiat, Ford, General Motors, Honda, Mitsubishi, Nissan, PSA Peugeot-Citroen, Renault. Automotive Multimedia Interface Kolaborasi (AMIC) mengatakan akan menjadi tuan rumah tiga update internasional briefing untuk menjadi pemasok otomotif, komputer dan teknologi tinggi industri elektronik. Briefing akan diadakan 23 Februari di Frankfurt, Jerman; Februari 29 di Tokyo; dan Maret 9 di Detroit.
 
AMIC telah membuat suatu kemajuan yang signifikan dalam satu tahun terakhir ini dalam menyelesaikan struktur organisasi dan mencapai kesepakatan mengenai persyaratan yang diperlukan untuk hardware dan software baik di masa depan mobil dan truk, Jurubicara AMIC Dave Acton berkata, Dan sekarang sudah saatnya bagi kita untuk bertemu dengan pemasok dan mereka yang tertarik untuk menjadi pemasok untuk memastikan kami pindah ke tahap berikutnya pembangunan kita bersama-sama. 

Acton menekankan bahwa AMIC terbuka untuk semua pemasok yang tertarik bisnis elektronik. AMIC 
dibentuk pada bulan September l998 dan saat ini dipimpin oleh 12 produsen otomotif dan anak perusahaan yang meliputi: BMW, DaimlerChrysler, Ford, Fiat, General Motors, Honda, Mitsubishi, Nissan, PSA / Peugeot-Citroen, Renault, Toyota, dan VW. Seorang juru bicara mengatakan kelompok AMIC berencana untuk mendirikan sebuah kantor di San Francisco di masa depan.
 
REFERENSI :
http://ridwan-simbada.blogspot.com/2011/12/kolaborasi-antarmuka-otomotif.html
http://tikacrud.blogspot.com/2011/11/kolaborasi-antarmuka-otomotif.html
http://notnote.blogspot.com/2012/12/kolaborasi-antarmuka-otomotif-multimedia.html
http://kaka-isenkdoank.blogspot.com/2012/12/bagaimana-fungsional-kolaborasi.html

WBS DALAM PEMBUATAN APLIKASI BERBASIS ANDROID

Work Breakdown Structure (WBS) adalah suatu metode pengorganisaian proyek menjadi struktur pelaporan hierarakis. WBS digunakan untuk melakukan Breakdown atau memecahkan tiap proses pekerjaan menjadi lebih detail.hal ini dimaksudkan agar proses perencanaan proyek memiliki tingkat yang lebih baik. WBS disusun bedasarkan dasar pembelajaran seluruh dokumen proyek yang meliputi kontrak, gambar-gambar, dan spesifikasi. Proyek kemudian diuraikan menjadi bagian-bagian dengan mengikuti pola struktur dan hirarki tertentu menjadi item-item pekerjaan yang cukup terperinci, yang disebut sebagai Work Breakdown Structure. langkah pertama dalam menyusun rencana proyek. Pembahasan yang akan saya lakukan, saya khususkan pada proyek Penulisan Ilmiah, lebih khusus lagi proyek Pengembangan Aplikasi Doa Sehari-Hari Berbasis Android.
 
Proyek Aplikasi Doa Sehari-hari Berbasis Android ini dibagi menjadi beberapa tampilan, yaitu tampilan halaman untuk pengguna (user). Pada prinsipnya Work Breakdown Structure (WBS) adalah pemecahan atau pembagian pekerjaan ke dalam bagian yang lebih kecil (sub-kegiatan).  Berikut adalah contoh Work Breakdown Structure pada aplikasi yang saya buat :

pada gambar diatas menjelaskan bahwa sebuah project awal (tampilan awal) memiliki 4 sub sistem, sub sistem yaitu, sub sistem menu doa, menu about, menu help dan terakhir menu exit. pada menu doa berisi tampilan daftar doa begitu juga dengan menu-menu lainnya berisi tampilan sesuai  menu nya masing-masing. Pada halaman doa, about, help dan keluar, apabila pengguna sudah masuk kedalam halaman doa, pengguna tidak dapat langsung menuju halaman about, tetapi pengguna harus kembali kemenu dahulu, baru bisa menuju halaman about. Begitu juga sebaliknya ataupun menuju halaman lainnya.    


Rangkaian diatas merupakan langkah-langkah yang dilakukan pengguna dalam menggunakan aplikasi ini. Penjelasan alur aplikasi ini adalah sebagai berikut : 
Pada saat aplikasi ini dijalankan maka tampilan pertama pada aplikasi ini adalah splash screen, yaitu hanya tampilan yang diatur setelah beberapa saat akan bergerak ke tampilan berikutnya.
Setelah halaman splash screen muncul, akan muncul tampilan menu yang meliputi doa, about, help dan keluar.
Jika user memilih menu doa, maka akan menuju ke tampilan daftar doa yang berbentuk list view. Setelah memilih salah satu doa user akan menuju ke halaman doa  yang berisi doa, arti doa serta audio suara.
Jika user memilih menu about, maka akan muncul ke tampilan yang berisikan tentang aplikasi tersebut.
Jika memilih menu help, maka user akan menuju ke tampilan yang berisi tentang bantuan penggunaan aplikasi.
Jika memilih menu exit, maka aplikasi akan keluar atau selesai.



Selasa, 03 Desember 2013

jurnal manajemen data telematika


KONSEP MODEL MANAJEMEN DATA CLIENT SERVER

ABSTRAKSI

Nonik (15110023), Siti Nurfana (16110606), Fitri Yani (12110842)
KONSEP MODEL MANAJEMEN DATA CLIENT SERVER
Client server diaplikasikan pada aplikasi mainframe yang sangat besar untuk membagi beban proses loading antara client dan server. Dalam perkembangannya, client server dikembangkan oleh dominasi perusahaan-perusahaan software yaitu Baan, Informix, Microsoft, Novell, Oracle, SAP, PeopleSoft, Sun, dan Sybase. Awalnya pengertian client server adalah sebuah system yang saling berhunungan dalam sebuah jaringan yang memiliki dua komponen utama yang satu berfungsi sebagai client dan satunya lagi sebagai server atau biasa disebut 2-Tier. Definisi lain dari client server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan. Sesuai dengan kebutuhan dan juga sarana penunjang yang dimiliki, pada dasarnya implementasi aplikasi Client/Server tergantung dari pendistribusian kebutuhan prosesnya.
Kata kunci : manajemen, client server,


DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………………………………….i
ABSTRAKSI………………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………3
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………3
1.2 Tujuan penulisan………………………………………………………………………3
1.3 Metode penulisan ……………………………………………………………………..3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………….4
2.1 Definisi Client Server…………………………………………………………………4
2.2 Konsep Client Server………………………………………………………………….4
2.3 Karakteristik Client Server……………………………………………………………6
2.4 Keuntungan Client Server ……………………………………………………………7
2.5 Kelemahan Client Server …………………………………………………………….7
BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………………..8
3.1 Usulan Pola Implementasi Client Server……………………………………………..8
3.2 Struktur Client Server…………………………………………………………………8
3.3 Sarana Penunjang…………………………………………………………………….9
3.4 Strategi Pengembangan Aplikasi……………………………………………………..9
3.5 Sumber Daya Manusia……………………………………………………………….10
3.6 Dukungan Eksekutif…………………………………………………………………10
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………11
4.1 kesimpulan……………………………………………………………………………11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….12


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Manajeman Data Sisi Client adalah dimana pemrosesan dan pengolahan data terjadi pada sisi klien, dalam hal ini contohnya adalah user, dan nantinya data tersebut dapat dikirimkan ke server, atau disinkronisasikan dengan server. Sedangkan Manajemen Data Sisi Server adalah dimana pemrosesan dan pengolahan terjadi pada sisi server, baik data itu dikirim dari klien, maupun mengolah data yang telah ada di server itu sendiri.

Client server diaplikasikan pada aplikasi mainframe yang sangat besar untuk membagi beban proses loading antara client dan server. Dalam perkembangannya, client server dikembangkan oleh dominasi perusahaan-perusahaan software yaitu Baan, Informix, Microsoft, Novell, Oracle, SAP, PeopleSoft, Sun, dan Sybase.

Awalnya pengertian client server adalah sebuah system yang saling berhubungan dalam sebuah jaringan yang memiliki dua komponen utama yang satu berfungsi sebagai client dan satunya lagi sebagai server atau biasa disebut 2-Tier. Definisi lain dari client server adalah pembagian kerja antara server dan client yg mengakses server dalam suatu jaringan. Jadi arsitektur client-server adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan.

1.2  Tujuan penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk lebih memahami konsep penerapan manajemen data client server serta keuntungan dan kelebihan dari penggunaan manajemen client server.

1.3  Metode penulisan 

Metode yang digunakan dalam pembuatan jurnal ini adalah dengan literature. Yaitu mencari informasi yang berhubungan dengan konsep penerapan manajemen data client server dari beberapa sumber, baik itu melalui browsing maupun sumber-sumber literature tertulis (buku).
 

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Client Server

            Client-Server merupakan sebuah kemampuan dan layanan komputer untuk meminta request dan menjawab request data ke komputer lain. Setiap instance dari komputer yang meminta layanan / request disebut sebagai client dan setiap instance yang menyediakan/memberikan layanan atau menjawab request disebut server. Data yang diminta oleh client diambil dari database pada sisi server (server side) yang sering disebut database server. Client server diaplikasikan pada aplikasi mainframe yang sangat besar untuk membagi beban proses loading antara client dan server. Pada awalnya pengertian client server adalah sebuah sistem yang saling berhubungan dalam sebuah jaringan yang memiliki dua komponen utama yang satu berfungsi sebagai client dan satunya lagi sebagai server atau biasa disebut 2-Tier. Ada beberapa pengertian lagi tentang client-server ini, tetapi pada intinya client server adalah desain sebuah aplikasi terdiri dari client dan server yang saling berkomunikasi ketika mengakses server dalam suatu jaringan.

            Manajeman Data Sisi Client adalah dimana pemrosesan dan pengolahan data terjadi pada sisi klien, dalam hal ini contohnya adalah user, dan nantinya data tersebut dapat dikirimkan ke server, atau disinkronisasikan dengan server. Sedangkan Manajemen Data Sisi Server adalah dimana pemrosesan dan pengolahan terjadi pada sisi server, baik data itu dikirim dari klien, maupun mengolah data yang telah ada di server itu sendiri.

2.2 Konsep Client Server

      Sesuai dengan kebutuhan dan juga sarana penunjang yang dimiliki, pada dasarnya implementasi aplikasi Client/Server tergantung dari pendistribusian kebutuhan prosesnya. Oleh sebab itu, pada umumnya definisi implementasi Client/Server dibagi atas 5 model yaitu

1.      Distributed Presentation

Implementasi aplikasi Client/Server dengan model ini, pada dasarnya adalah menterjemahkan tampilan antar muka aplikasi (layar) yang statis dan kaku pada terminal di Server (umumnya aplikasi di Mini Komputer ataupun Mainframe), dan membentuk tampilan antar muka di Client (PC) yang grafikal dan juga dapat mengeksploitasi fasilitas di Client seperti mouse, layar sentuh, dll.

Hal ini biasanya dilakukan pada aplikasi yang berjalan di Mainframe atau Mini komputer, dimana pada dasarnya tidak terjadi perubahan pada aplikasi tersebut hanya ditambahkan ‘jembatan’ antara layar terminal mainframe dan layar PC dengan prinsip pemetaan instruksi. Dalam prakteknya, model ini digunakan hanya untuk menjembatani tampilan kaku dan statis menjadi lebih grafikal, tanpa merubah proses asli dari aplikasi tersebut dan tampilan dari aplikasi di Server itu sendiri. Implementasi ini adalah yang paling aman dalam tahap awal penerapan Client/Server bagi pemakai Mainframe dan Mini komputer, walaupun bukan cara yang paling efektif.

2.      Remote Presentation

Pada model ini interaksi antara Client dan Server mulai dilakukan dalam bentuk pembagian kerja yang baku. Dalam implementasinya, Client akan berfungsi menjadi pemberi layanan antar muka (alat presentasi informasi) antara pemakai akhir dan aplikasi, sedang seluruh proses dan manajemen data  akan dilakukan di Server.

Dengan kata lain Client akan menjadi ‘dialog manager’ antara pemakai dan aplikasi, dimana dengan jaringan komunikasi data, masukan yang terjadi akan di sampaikan ke Server untuk diproses, dan tanggapan/response balik dari Server akan dikembalikan ke jaringan komunikasi data dan ditampilkan oleh Client sebagai sarana untuk tindak lanjutnya oleh pemakai akhir.

3.      Distributed Logic

Implementasi model ini telah memanfaatkan sumber daya pemroses yang dimiliki oleh Client. Sehingga yang menjadi perbedaannya adalah sebagian dari logika/proses aplikasi akan didelegasikan ke Client, dan presentasi data tetap di Client sepenuhnya. Dalam model ini akan terjadi pembagian kerja antara Client dan Server yang berhubungan dengan pengolahan data.

Implementasi model ini adalah pengembangan dari model sebelumnya, dimana sejalan dengan meningkatnya kemampuan prosessor pada PC dan juga tersedianya perangkat lunak PC yang dapat berkolaborasi dengan perangkat lunak di Mainframe. Tapi pada umumnya aplikasi ini belum memanfaatkan RDBMS sebagai basis datanya.

4.      Remote Data

Model ini dikembangkan sejalan dengan meningkatnya kemampuan yang dapat dilakukan oleh PC sebagai Client dari RDBMS. Pada model ini presentasi data dan logika aplikasi dilakukan seluruhnya di tingkat Client, sedang Server hanya berfungsi untuk melayani permintaan data dengan kriteria yang ditentukan Client berikut proses manajemen dari data itu sendiri.

Pada umumnya implementasi model dilakukan dengan implementasi ‘Relational Database Management System (RDBMS)’ yang berbasis SQL baik di PC (Client) dan juga di Mainframe (Server). Dengan berkembangnya kemampuan ini dimungkinkan untuk membentuk aplikasi Client/Server yang jauh lebih kompleks, dan lebih mudah digunakan oleh pemakai akhir dengan memakai alat bantu tertentu, dan membentuk proses yang mendukung hal berikut :

·         Ad Hoc Query/Laporan
·         Decision Support System
·         Executive Information System
·         Business Simulation

Hal ini sebelumnya sangat sulit dilakukan, sebab komunikasi antara program di Client dan di Server harus diprogram dan diatur sendiri oleh pemrogram, sedang pada model ini proses tersebut sudah terintegrasi menjadi satu dengan fasilitas data manajemen, sehingga lokasi data cenderung transparent kepada pemakai.


5.      Distributed Data

Model ini adalah yang paling maju dan canggih dari aplikasi Client/Server. Dimana data tersebar dalam jaringan komputer dan umumnya dibutuhkan fasilitas manajemen data yang lebih kompleks. Pada prinsipnya dengan model ini, tidak ada lagi batas antara Client dan Server, sebab pada saat tertentu Client akan dapat menjadi Server, dan begitu juga sebaliknya.

Semua kontrol atas data sudah didelegasikan secara tersebar, sesuai dengan lokasi kerja yang bertanggung jawab pada data tertentu. Oleh sebab itu, dalam implementasinya bukan hanya dibutuhkan fasilitas manajemen data yang canggih, Umumnya penerapan model ini sangat bergantung dari kemampuan RDBMS yang digunakan, dimana telah memiliki fasilitas Distributed RDBMS (DRBMS) yang memungkinkan terjadinya komunikasi data bolak balik antara Data Manajer di satu lokasi dan Data Manajer dilokasi lain, yang bahkan berbeda platform ataupun produknya. Keuntungan dari model ini, alokasi data dapat dilakukan sesuai dengan komputer yang menanganinya, tapi keberadaan lokasi dan data tersebut transparent ke pemakai.


2.3 Karakteristik Client Server

-            Service, Untuk menyediakan layanan terpisah yang berbeda
-            Shared resource, Server dapat melayani beberapa client pada saat yang sama dan mengatur pengaksesan resource .
-            Asymmetrical Protocol, Antara client dan server merupakan hubungan one-to-many. Client memulai komunikasi dengan mengirim request ke server. Server menunggu permintaan dari client. Kondisi tersebut juga memungkinkan komunikasi callback.
-            Transparency Location, Proses server dapat ditempatkan pada mesin yang sama atau terpisah dengan proses client. Client/server akan menyembunyikan lokasi server dari client.
-            Mix-and-match, Tidak tergantung pada platform
-            Message-based-exchange, Antara client dan server berkomunikasi dengan mekanisme pertukaran message.
-            Encapsulation of service, Message memberitahu server apa yang akan dikerjakan.
-            Scalability, sistem C/S dapat dikembangkan baik secara vertical maupun horizontal
-            Integrity, Kode dan data server diatur secara terpusat, sedangkan pada client tetap pada komputer tersendiri.



2.4 Keuntungan Client Server

Ada beberapa keuntungan yang dapat kita ambil dari penggunaan manajemen data telematika client server ini. Berikut adalah beberapa keuntungan tersebut :

1.        Client-server mampu menciptakan aturan dan kewajiban komputasi secara terdistribusi.
2.        Mudah dalam maintenance. Memungkinkan untuk mengganti, memperbaiki server tanpa mengganggu client.
3.        Semua data disimpan di server Server dapat mengkontrol akses terhadap resources, hanya yang memiliki autorisasi saja.
4.        Tempat penyimpanan terpusat, update data mudah. Pada peer-to-peer, update data sulit.
5.        Mendukung banyak clients berbeda dan kemampuan yang berbeda pula.

2.5 Kelemahan Client Server

Selain memiliki kelemahan, penggunaan client server juga tentunya memiliki kelemahan. Berikut adalah kelemahan-kelemahan tersebut :

1.        Traffic congestion on the network, jika banyak client mengakses ke server secara simultan, maka server akan overload.
2.        Berbeda dengan P2P network, dimana bandwidthnya meningkat jika banyak client merequest. Karena bandwidth berasal dari semua komputer yang terkoneksi kepadanya.
3.        Pada client-server, ada kemungkinan server fail.
4.        Pada P2P networks, resources biasanya didistribusikan ke beberapa node sehingga masih ada node yang dapat meresponse request.

 
 

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Usulan Pola Implementasi Client Server

Untuk menerapkan aplikasi Client/Server dilingkungan suatu organisasi perlu dipertimbangkan beberapa syarat dasar yang akan menjadi landasan operasi Client/Server tersebut. Persyaratan tersebut pada dasarnya dapat dikelompokan dalam hal sebagai berikut :
·         Rancangan dasar struktur Client/Server
·         Sarana penunjang yang dibutuhkan
·         Strategi pengembangan aplikasi
·         Sumber daya manusia, dan juga
·         Dukungan dari pihak eksekutif perusahaan.

3.2 Struktur Client Server

Pada prinsipnya untuk mengimplementasikan aplikasi Client/Server perlu didefinisikan perangkat keras apa yang akan digunakan sebagai ‘Master Server’ atau Server Utama dari semua Server yang akan dipakai. Server tersebut akan menjadi Server utama dalam manajemen arsitektur Client/Server secara keseluruhan. Tapi dalam konteks yang lebih kecil, mungkin Server ini dapat juga berfungsi sebagai Client bagi Server lainnya.
Karena sifatnya sebagai pengelola jaringan Client/Server, diperlukan kriteria sebagai berikut dalam mempertimbangkan kebutuhan ‘Master Server’ :

·           Non Dedicated

Non Dedicated adalah Server tidak diperuntukan hanya untuk satu fungsi tertentu, seperti menjadi ‘Data Server’ atau ‘File Server’ saja. Tapi juga untuk ‘Network management’, administrasi seperti pelaporan, dst. Contoh ‘Non Dedicated’ adalah Server yang menggunakan sistem operasi yang ‘Multi Tasking’ atau bahkan ‘Multi Threading’, seperti OS/2, Windows NT, Unix, OS/400 dan lainnya. Sedang contoh ‘Dedicated’ adalah Netware versi 3 keatas, yang dipasang dengan karakteristik DOS. Dimana hanya bisa berfungsi sebagai Server tapi tidak dapat berfungsi sebagai Client, atau fungsi-fungsinya.  

·           Kapasitas Besar

Kapasitas perangkat keras secara keseluruhan dari arsitektur mesin, memori, tempat penyimpanan, prosesor dan juga media pembantu lainnya yang lebih lengkap, seperti CD-ROM, Optikal Disk, Tape dan lainnya.

·           Lokasi  di Kantor Pusat

Karena fungsinya sebagai pengelola, dimana berfungsi juga untuk mengintegrasikan data, dan menyimpan rangkuman data perusahaan, biasanya Server Utama ini berlokasi di kantor pusat perusahaan yang umumnya memiliki sarana penunjang yang lebih baik, seperti telekomunikasi, listrik, ‘Cabling’, dan juga sumber daya manusia yang ada.

Hal ini sebenarnya cocok dengan model Client/Server Remote Data ke atas,  dimana proses sehari-hari dan juga sebagian dari data akan menjadi tanggung jawab Client, sedang sebagian data yang diperlukan sebagai konsolidasi dan sifatnya ‘sharing’ dengan proses lainnya akan diletakan di Mainframe sebagai Server utama. Dari hal tsb di atas, ada beberapa keuntungan :
·         Server Utama dapat berfungsi sebagai penyedia informasi bagi sistem informasi eksekutif, dimana untuk data rangkuman akan ditempatkan di Server Utama, sedang analisis dan observasi lanjut dapat pergi ke lokasi komputer Client sesuai dengan bidang informasi yang dibutuhkan. Sebagai contoh aplikasi sumber daya manusia, biodata pegawai akan berada di Server Utama, dimana menyimpan informasi yang baku, sedang sejarah informasi, seperti sejarah jabatan, kepangkatan akan didapat pada komputer Client.
·         Pemakai akhir akan dapat memproses lebih cepat dan independen. Hal ini dimungkinkan karena pemakai akhir akan memiliki sebuah komputer yang lebih kecil, apakah itu Mini atau PC, yang memiliki kemampuan proses sendiri. Hal ini mengurangi ketergantungan dari komputer pusat dan juga prosesor dapat disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
·         Integrasi data yang lebih terpadu, dimana semua unit kerja berbagi informasi yang sama, tanpa harus memilikinya dilokasi sendiri.
·         Mudah dikembangkan menjadi model Client/Server yang lebih maju, yaitu ‘Distributed Data’.

3.3 Sarana Penunjang

Sebelumnya telah disinggung secara langsung mengenai sarana penunjang Server Utama. Tapi hal yang harus diperhatikan adalah sarana komunikasi data, yaitu :
·         Menentukan protokol komunikasi apa yang akan menjadi standar,
·         Menyediakan sarana jaringan komunikasi data disetiap komputer, khususnya Server Utama, baik perangkat lunak dan perangkat kerasnya,
·         Menyediakan saluran telekomunikasi, seperti saluran telepon, Radio Link, Satelit antara setiap jaringan komputer,
·         Membentuk ‘Network Management System’ di Server Utama, dimana dapat memantau seluruh jaringan Client/Server melalui Server Utama.

3.4 Strategi Pengembangan Aplikasi

Untuk menunjang aplikasi Client/Server harus digunakan perangkat lunak yang memang dirancang dengan menggunakan pola Client/Server. Pada dasarnya pembentukan aplikasi ini ditentukan oleh implementasi ‘Relational Database Management System (RDBMS)’. Hal ini dilakukan dengan jalan memanfaatkan kemampuan RDBMS dalam melakukan pendistribusian data secara transparan (Distributed Data) antar Database kepada pemakai akhir. Dengan fungsi ‘Distributed Data’ ini, pemakai tidak perlu tahu lokasi dari data yang akan digunakannya secara fisik, selama ia memiliki otorisasi akses ke suatu data, tanpa perlu tahu data itu di komputer mana, fungsi RDBMS akan  mencarikan lokasi data tersebut untuknya. Hal ini juga transparan ke aplikasi. Sehingga RDBMS sangat menunjang dalam membuat aplikasi Client/ Server.

3.5 Sumber Daya Manusia

Untuk mengembangkan aplikasi Client/Server, diperlukan bukan hanya kemampuan teknis komputerisasi semata. Tapi perlu dikembangkan wawasan berpikir untuk dapat mencakup pola kerja Client/Server, dimana dibutuhkan integrasi, sinkronisasi dan perencanaan yang matang secara keseluruhan. Disamping itu perlu pula dikembangkan kemampuan perorangan di bidang aplikasi dan jaringan, yang mana sangat kritikal dalam implementasi aplikasi Client/Server, dengan cara memberi pendidikan dan juga ‘magang’.

Untuk mendapatkan pengalaman yang dibutuhkan, dapat dipertimbangkan suatu bentuk kerja sama dengan pihak luar yang lebih berpengalaman. Sebagai contoh, dapat dipilih salah satu aplikasi yang akan dikonversikan menjadi aplikasi Client/Server, dan dalam proses pengerjaannya melibatkan pihak luar sebagai konsultan teknis, yang mana akan memberi pengalaman implementasi bagi tenaga ahli dilingkungan perusahaan.

3.6 Dukungan Eksekutif

Menerapkan aplikasi Client/Server dilingkungan perusahaaan, diproyeksikan akan memberikan dampak positif bagi penggunaan teknologi informasi di jajaran eksekutif perusahaan, seperti lebih mudahnya membuat sistem informasi untuk eksekutif. Tapi disisi lain diperlukan biaya yang tidak sedikit dalam pelaksanaannya. Oleh sebab itu perlu dipikirkan program kerja khusus yang berhubungan dengan aktifitas eksekutif, yang bertujuan untuk membangun minat eksekutif dalam mendukung program Client/Server ini, seperti :
·         Pembentuk prototipe aplikasi Sistem Informasi Eksekutif,
·         Memberikan laporan kemajuan perusahaan yang dihasilkan oleh teknologi informasi,
·         Melakukan kunjungan kerja studi banding dibidang teknologi informasi bagi para eksekutif, dll.





BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Menerapkan aplikasi Client/Server dilingkungan perusahaaan, diproyeksikan akan memberikan dampak positif bagi penggunaan teknologi informasi di jajaran eksekutif perusahaan, seperti lebih mudahnya membuat sistem informasi untuk eksekutif. Tapi disisi lain diperlukan biaya yang tidak sedikit dalam pelaksanaannya. Untuk mendapatkan pengalaman yang dibutuhkan, dapat dipertimbangkan suatu bentuk kerja sama dengan pihak luar yang lebih berpengalaman. Sebagai contoh, dapat dipilih salah satu aplikasi yang akan dikonversikan menjadi aplikasi Client/Server, dan dalam proses pengerjaannya melibatkan pihak luar sebagai konsultan teknis, yang mana akan memberi pengalaman implementasi bagi tenaga ahli dilingkungan perusahaan.




DAFTAR PUSTAKA

2.      wikipedia.com
3.      www.google.com
5.      iqbalhabibie.staff.gunadarma.ac.id/.../7.+Model+konsep+ClientServer.doc